Lintas NusaTerbaru

Letkol Arh Redinal Dewanto: Bertugas di Bojonegoro Sebuah Tantangan

NUSANTARANEWS.CO, Bojonegoro – Suasana haru tercipta di Pendopo Malowopati Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada Kamis (16/11) malam. Pemkab Bojonegoro menggelar acara pamit-kenal Dandim 0813 Bojonegoro.

Hadir dalam acara ini Kasrem 082/CPYJ Letkol Inf Moch Sulistiono, Kasdim Bojonegoro, jajaran Forkopimda, jajaran SKPD dan para Danramil jajaran Kodim 0813 Bojonegoro. Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka melepas Dandim 0813 ke tempat tugas yang baru, sekaligus menyambut Dandim yang baru.

Letkol Inf M. Herry Subagyo mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Forkopimda Bojonegoro karena telah menerimanya di Bojonegoro dengan tangan terbuka. Menurutnya, hal itu merupakan sebuah kehormatan bisa bekerjasama dengan jajaran Forkopimda di Kabupaten Bojonegoro.

“Karena Forkopimda di Bojonegoro terkenal akan kekompakannya, sehingga kita dapat bekerjasama dengan baik dan maksimal,” ungkapnya.

Letkol Inf M. Herry Subagyo mengungkapkan, sebenarnya ia tidak pamit melainkan meminta doa restu karena akan bekerja di tempat baru yakni sebagai Pabandya-1/Binsiap Apwil dan Sarpas Spaban-II/Puanter Staf Teritorial TNI AD.

Baca Juga:  Safari Ramadhan, Pj Bupati Pamekasan Buka Bersama 10 Anak Yatim di Kecamatan Pademawu dan Galis

“Di Bojonegoro sendiri saya tidak hanya memberikan arti kerjasama tapi juga arti kehidupan. Di Bojonegoro sendiri tidak hanya rumah, namun juga tempat saya menemukan kedamaian. Semoga di tempat baru saya bisa bekerja lebih baik lagi. Karena dalam bekerja kita perlu ada inovasi. Setiap saat pasti ada permasalahan baru dan hal tersebut memerlukan pemecahan yang baru, jadi kita perlu terus untuk berinovasi,” paparnya.

Sosok yang akan menggantikan Letkol Inf M. Herry Subagyo sebagai Dandim 0813 Bojonegoro adalah Letkol Arh Redinal Dewanto. “Sebelum bertugas di Kodim 0813 saya bertugas sebagai Danyon Arhanudri 2 Kostrad Malang. Saya yang merupakan orang baru atau pendatang di sini mohon bimbingannya, bagaimana budaya atau kultur di Bojonegoro sendiri. Saya mohon maaf apabila saya belum mengenal semua pejabat yang ada di lingkup pemerintah Kabupaten Bojonegoro ini,” ujarnya.

Ia berharap bisa mempertahankan dan melanjutkan apa yang telah dicapai oleh Letkol Inf M. Herry Subagyo. Menurutnya, bertugas di Bojonegoro merupakan sebuah tantangan, karena Bojonegoro memiliki keunikan. Dan keunikan tersebut membuat Presiden saja tidak berani untuk datang ke Bojonegoro.

Baca Juga:  Sumbang Ternak Untuk Modal, Komunitas Pedagang Sapi dan Kambing Dukung Gus Fawait Maju Pilkada Jember

“Saya berharap nanti kita bisa saling bekerjasama dengan baik dan maksimal. Saya juga mohon bimbingannya kepada jajaran Forpimda dan para SKPD. Karena hidup itu seperti buku tulis, jika kita sudah menulis lembaran pertama kita akan terus menulis lembaran berikutnya. Kita bisa melihat lembaran sebelumnya sebagai bahan evaluasi kita apa yang menjadi kekurangan, dan kita bisa merencanakan kembali apa yang akan kita perbuat di masa yang akan datang. Jadi semua itu tergantung kita mau menulis apa. Apakah kita mau menulis yang baik atau buruk tergantung dari kita sendiri,” kata Letkol Arh Redinal Deanto.

Di kesempatan yang sama, Bupati Bojonegoro Suyoto menyampaikan, setiap pergantian datang dan pergi semuanya memberikan kesan tersendiri kepada dirinya.

“Hal itu sebuah kehidupan di mana ada yang datang dan yang pergi. Dalam setiap tugas atau pekerjaan yang kita lakukan itu harus bisa hadir dan nyambung. Sehingga kita bisa memahami permasalahan apa yang dihadapi dan bagaimana menyelesaikannya. Ketika bisa menyelesaikan masalah yang ada rasa bahagia. Kebahagiaan sebenarnya adalah ketika kita bisa menerima dan bersyukur atas apa yang kita terima,” ungkapnya.

Baca Juga:  Membanggakan, Pemkab Pamekasan Kembali Raih Anugrah Adipura Tahun 2023

“Kita harus tulus dalam menghadapi pekerjaan kita. Kita juga tidak mengharapkan apapun dalam bekerja. Selain itu kita juga bekerja dengan spirit untuk mengasihi orang lain. Sehingga kita nanti dalam bekerja akan berlomba-lomba dalam berbuat baik. Kehidupan kita itu tergantung kita yang mengisinya, mau diisi dengan hal baik atau buruk. Seperti kata pepatah bahwa gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang manusia mati meninggalkan cerita. Jadi tinggal kita mau meninggalkan cerita baik atau buruk,” ucap pria yang akrab disapa Kang Yoto ini. (red)

Editor: Redaksi

Related Posts

1 of 4