EsaiGaya HidupResensiTerbaru

Lelaki dan Sepuntung Rokok

Lelaki dan Sepuntung Rokok
Lelaki dan Sepuntung Rokok/Ilustrasi foto: Independent

Lelaki dan Sepuntung Rokok

Oleh: Chairul Bariah

Lelaki digambarkan sebagai sosok yang perkasa, memiliki tanggungjawab, berani dan menjadi panutan dalam keluarga. Lelaki wajib melindungi perempuan, karena kaum perempuan sering katagorikan sebagai individu yang lemah sehingga membutuhkan pendamping yang kuat.

Rokok merupakan produk Industri Hasil Tembakau. Keberadaan rokok di tanah air dinilai sebagai tulang punggung perekonomian karena banyaknya pendapatan yang di setor ke kas negara dari penerimaan cukai dan pajak produk.

Tenaga kerja yang diserap oleh perusahaan rokok juga lebih besar jika dibandingkan dengan yang lain. Dari sebuah sumber yang saya dapat, tercatat selama 10 tahun terakhir terdapat 63 ribu tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan karena berkurangnya jumlah perusahaan rokok dari 4.700 menjadi 700 industri di tahun 2019.

Melalui berbagai media, pemerintah mengeluarkan peringatan bahaya merokok untuk kesehatan, namun anehnya perusahaan rokok juga terus berproduksi. Maka tak heran di Indonesia dari kalangan anak-anak hingga yang tua tak asing dengan rokok.

Lelaki dan rokok adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan, banyaknya perselisihan dalam keluarga salah satu pemicunya adalah rokok. Awal mula anak mengenal rokok tentu dari orang tuanya yang biasa merokok serta lingkungan sekitarnya.

Dalam kehidupan sehari-hari sulit memisahkan lelaki dan rokok, dalam setiap kesempatan lelaki perokok selalu mencari waktu untuk merokok walau hanya sebentar saja. Saya pernah bertanya pada beberapa orang lelaki apa enaknya merokok? Jawabannya  rokok itu nikmat, dapat mencari inspirasi, dapat melupakan kesedihan, dan bahkan ada yang menjawab tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Namun tak dipungkiri bahwa ada juga perempuan yang perokok.

Baca Juga:  Gawat, Oknum Caleg Bawa Kabur Anak Usai Kalah Persidangan

Andaikata para lelaki merokok sesuai pada tempat yang tersedia tentu tidak menjadi persoalan untuk orang-orang sekitarnya. Kenyataan yang banyak saya temui, walaupun sudah tertulis “Dilarang Merokok”, baik di kantor, instansi pemerintah maupun swasta, tempat umum bahkan dalam transportasi umum masih banyak orang  yang dengan santainya merokok tanpa beban dan tidak mempedulikan orang disekitarnya.

Sampah yang paling banyak didapat dari kegiatan acara pesta atau perhelatan biasanya botol/gelas air mineral, dan berikutnya adalah puntung rokok.

Saya punya pengalaman ketika mengikuti suatu kegiatan, tiba-tiba muncul asap yang memenuhi ruangan. Saya pun berlari ke luar, ternyata asap tersebut bersumber dari tong sampah yang ada puntung rokok masih menyala. Petugas CS dengan sigap menyiramnya, sehingga kebakaran dapat dihindari. Untungnya selama kegiatan berlangsung, petugas CS masih berada di kantor. Bagaimana andaikata mereka tidak ada???

Peristiwa serupa juga pernah saya alami, di mana gara-gara sepuntung rokok hampir saja kebakaran meluas di sebuah kantor karena ulah salah satu karyawannya membuang puntung rokok yang masih menyala ke dalam tempat sampah yang dipenuhi dengan kertas. Tersangkanya adalah seorang karyawan laki-laki perokok yang terekam CCTV.

Merokok dapat merusak kesehatan, tetapi lelaki dan rokok memang sulit dipisahkan. Untuk saat ini ada dokter spesialis paru-paru yang melayani pasien pencandu rokok yang ingin berhenti merokok dengan mengikuti berbagai terapi.

Baca Juga:  Kondisi Jalan Penghubung Tiga Kecamatan Rusak di Sumenep, Perhatian Pemerintah Diperlukan

Tidak semua lelaki di dunia ini perokok, masih ada yang benar-banar menjaga kesehatannya, keluarga dan lingkungan sekitarnya. Merokok bukan hanya merugikan kesehatan diri sendiri tetapi orang lain yang menghisap asap rokok atau disebut perokok pasif. Maka sebaiknya berhentilah merokok.

Informasi yang saya dapat dari Tabloid RSUZA LAM Haba, ada 15 bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam sebatang rokok, diantaranya Acrolein; zat berbentuk cair tidak berwarna yang diperoleh dengan mengambil cairan dari glyceril atau dengan mengeringkannya. Zat ini mengandung alkohol dan sangat mengganggu kesehatan.

Karbon monoxida; gas yang tidak berbau. Zat ini dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat karbon. Jika karbon monoxida ini masuk ke dalam tubuh dan dibawa oleh hemoglobin ke dalam otot-otot tubuh. Satu molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen. Apabila didalam hemoglobin itu terdapat karbon monoxida, berakibat seseorang akan kekurangan oksigen.

Nikotin; cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat rasa lapar. Jadi menyebabkan seseorang merasa tidak lapar karena mengisap rokok. Ammonia; gas yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Memiliki bau yang sangat tajam dan merangsang. Zat ini sangat cepat memasuki sel-sel tubuh dan kalau disuntikkan sedikit saja pada aliran darah akan membuat pingsan atau koma.

Formic Acid; cairan tidak berwarna, tajam baunya, bisa bergerak bebas dan dapat membuat lepuh.  Hidrogen Sianida; gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa. Zat ini paling ringan dan mudah terbakar. Cyanide mengandung racun berbahaya dan jika dimasukkan langsung ke dalam tubuh akan berakibat kematian.

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan BP2MI Tandatangani MoU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Nitrous Oxide; gas tidak berwarna dan jika diisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan membuat rasa sakit. Zat ini awalnya adalah untuk zat pembius pada saat operasi. Formaldehyde; gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini bersifat pengawet dan pembasmi hama. Phenol; zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari distilasi zat-zat organik misalnya kayu dan arang. Phenol bisa terikat didalam protein dan menghalangi kerja enzyme.

Acetol; zat ini adalah hasil dari pemanasan aldehyde dan menguap dengan alkohol.  Hidrogen Sulfida; gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini menghalangi  oxidasi enxym (zat besi berisi pigmen). Piridin; cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu mengubah alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.  Methyl Clorida; merupakan campuran zat-zat bervalensa satu atas mana hidrogen dan karbon sebagai unsur utama. Zat ini merupakan compound organis yang sangat beracun dan uapnya bersifat sama dengan pembius.

Methanol; cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika diminum dan diisap dapat berakibat pada kebutaan dan kematian. Tar; cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang menyebabkan kanker paruparu.

Selain dari zat -zat berbahaya sebagaimana tersebut di atas, aroma tubuh juga berpengaruh, sehingga tiada guna memakai parfum mewah kalau masih merokok. Kebersihan udara dan lingkungan juga sangat mempengaruhi kesehatan. Namun semuanya berpulang kepada pribadi masing-masing. []

 

Penulis: Chairul Bariah, Wakil Rektor II Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI),
Penulis: Chairul Bariah, Wakil Rektor II Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI), Dosen Fakutas Ekonomi Universitas Almuslim dan Anggota Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Bireuen. [email protected]

Related Posts

1 of 3,050