HankamTerbaru

Lebih dari 2.600 Personil Pasukan Keamanan Indonesia Bertugas di Misi Perdamaian PBB

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sekjen Kementerian Pertahanan RI, Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja dalam UN Peacekeeping Defense Ministerial Meeting, Vancouver, Kanada (15/11) mengatakan sebagai kandidat anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020, Indonesia akan tetap berkomitmen mendukung Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Kontribusi Indonesia pada peacekeeping dimulai sejak 1957, dan hingga kini lebih dari 2.600 personil Indonesia tengah bertugas di 9 misi.

Seperti dikutip laman Kemenlu RI, pertemuan ini dihadiri oleh delegasi Indonesia dari unsur Kemhan, Kemenko Polhukam, Kemlu, Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Mabes TNI, PTRI New York, dan unsur perwakilan RI di Kanada, yakni Dubes RI di Ottawa, Teuku Faizasyah dan Konjen RI di Vancouver, Sri Wiludjeng.

Pertemuan tersebut bertujuan ntuk menjaring komitmen kontribusi baru dari negara-negara penyumbang pasukan untuk mengatasi kesenjangan kapasitas di misi dan mencari solusi inovatif untuk meningkatkan efektivitas Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB.

Hasilnya pertemuan adalah Vancouver Communiqué, berisi tentang Smart Pledges; Innovation in Training and Capacity Building; Protecting Those at Risk; dan Early Warning and Rapid Deployment.

Adapun fokus Pemerintah Indonesia ialah merealisasikan pengiriman 1 Batalyon Komposit TNI ke MINUSCA (800 personil), 1 Formed Police Unit Polri ke UNMISS (180 personil), dan 100 Individual Police Officers Polri ke berbagai misi.

Baca Juga:  LSN Effect di Pemilu 2024, Prabowo-Gibran dan Gerindra Jadi Jawara di Jawa Timur

Menariknya, pertemuan ini juga membahas arti penting dan peran strategis female peacekeepers turut menjadi isu yang dipertegas. “Kehadiran female peacekeepers sangat bermanfaat bagi efektifitas mandat perlindungan sipil dalam dalam situasi konflik”, katanya. (red)

Editor: Eriec Dieda
Sumber: Kemenlu RI

Related Posts

No Content Available