Mancanegara

Lawan Pencurian Teknologi, Visa Mahasiswa Cina Jurusan Teknologi Dibatasi di Amerika

Lawan Pencurian Teknologi, Visa Mahasiswa Cina Jurusan Teknologi Dibatasi di AmerikaLawan Pencurian Teknologi, Visa Mahasiswa Cina Jurusan Teknologi Dibatasi di Amerika. (FOTO: NN/The Economist/David Parkins)
Lawan Pencurian Teknologi, Visa Mahasiswa Cina Jurusan Teknologi Dibatasi di AmerikaLawan Pencurian Teknologi, Visa Mahasiswa Cina Jurusan Teknologi Dibatasi di Amerika. (FOTO: NN/The Economist/David Parkins)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Perkembangan teknologi belum sampai pada puncaknya. Setiap lahir teknologi baru yang canggih, teknologi yang lebih canggih akan terus digali dan dicari oleh para ilmuan antar bangsa, antar negara.

Negara-negara adikuasa menunjukkan dirinya terus mempercanggih teknologinya di segela bidang. Teori dan praktiknya akan menjadi rahasia negara. Kendati masing-masing konon masih saling mengintip. Untuk itu, Amerika Serikat (AS) mulai menaruh sedikit curiga terhadap Cina. Sehingga negeri Paman Sam itu mulai sedikit berantisipasi.

Baca Juga:

Sebagaimana yang diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri AS bahwa pihaknya berencana memperpendek visa bagi warga negara Cina yang akan menempuh pendidikan teknologi di negara yang dipimpin Donald Trump itu.

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

Associated Press da;a, The Verge melaporkan, gerakan ini masih kelanjutan dari perselisihan antar kedua negara atas bea cukai dan transfer teknologi. “Di samping itu, ini adalah upaya pemerintah AS untuk melawan pencurian teknologi dan hak kekayaan intelektual AS,” tulis The Verge, Rabu (30/5/2018) seperti dikutip nusantaranews.co, Kamis.

Kendati demikian, proses aplikasi visa AS tidak akan berubah, hanya saja khusus bagi warga negara Cina yang bekerja atau belajar di bidang teknologi akan mengalami beberapa kendala untuk mendapat visa. Peraturan ini akan berlaku 11 Juni nanti, dan pemberian visa akan mulai dibatasi oleh konsulat AS.

Pejabat AS menyatakan jika mahasiswa lulusan Cina hanya boleh tinggal selama 1 tahun jika mereka mengambil jurusan robotik, manufaktur teknologi tinggi, penerbangan atau di area teknologi yang masih belum diungguli Cina. Beberapa bidang yang masuk kategori prioritas nasional Cina terutama yang tercantum dalam Made in Cina 2025 strategic plans adalah patokannya.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Jika ada WN Cina yang bekerja sebagai peneliti dan manajer bagi salah satu perusahaan yang masuk dalam daftar Commerce Department list, mereka akan dimintai keterangan dari beberapa Badan Pemerintahan AS. Proses pengajuan visa pun akan memakan waktu sekitar 1 bulan.

Masih belum jelas perusahaan apa saja yang ada dalam daftar Departemen komersil itu namun, perusahaan seperti ZTE dan Huawei, perusahaan smartphone dan teknologi serupa sudah pasti ada dalam daftar. Perubahan kebijakan visa ini sudah nampak sejak Trump mengumumkan kebijakan keamanan nasional Desember tahun lalu, dan menyatakan jika mahasiswa asing di jurusan STEM akan memperoleh beberapa peraturan ketat baru.

Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,140