NUSANTARANEWS.CO – Sabtu (12/11/2016), jalanan Kota Seoul, Korea Selatan (Korsel) dipenuhi olah lautan manusia yang menuntut agar Presiden Park Geun-hye lengser dari jabatannya.
Aksi massa yang mencapai 260 orang ini dilakukan menyusul tuduhan kepada Presiden Geun-hye yang telah membiarkan teman karibnya, Choi Soon-sil, mengakses dokumen pemerintah tanpa izin.
Bahkan Presiden Geun-hye didakwa oleh publik Korsel telah melindungi dan lebih mementingkan Choi Soon-sil dari pada rakyatnya sendiri.
Skandal ini kemudian terus menjadi bola liar setelah Choi kawan karib Presiden Geun-hye ini diduga melakukan pemerasan uang ke perusahaan-perusahaan Korea Selatan dengan dalih untuk sumbangan yayasan non-profit miliknya.
Berdasarkan keterangan pers, ratusan ribu pengunjuk rasa ini serempak memaksa Presiden Geun-hye untuk mundur. Berabagai spanduk dan yel-yel berupa desakan untuk mundur terus bergema di kota Seoul, Sabtu (12/11) kemarin.
Aksi massa ini bergerak dari pusat kota Seoul menuju kantor kepresiden. Salah seorang demonstran perempuan Min-hee berkata, “Aku di sini agar negara ini bisa menjadi tempat yang lebih baik untuk anakku.”
“Park Geun-hye melakukan kesalahan. Dia harus mundur sekarang,” tegasnya. Unjuk rasa besar-besaran ini adalah salah satu aksi terbesar selama 3 minggu terakhir sejak permintaan maaf Park Geun-hye yang pertama kepada publik 25 Oktober lalu. (MK)