Mancanegara

Latihan Alligator Dagger Korps Marinir AS di Djibouti Dibatalkan Karena Kecelakaan Pesawat

NUSANTARANEWS.CO, Djibouti – Angkatan Laut Amfibi Satuan Tugas 51/5 Brigade Ekspedisi Marinir telah membatalkan Latihan Militer bertajuk Alligator Dagger yang rencananya digelar i lepas pantai Afrika, Djibouti. Pembatalan ini lantaran terjadinya dua kecelakaan yang melibatkan pesawat Korps marinir AS, Boeing AV-8B Harrier II dan helikopter Sikorsky CH-53 Super Stallion. Kedua pesawat ini merupakan milik Korps Ekspedisi Marinir (MEU) ke-26 yang mengalami kecelakaan.

“Operasi udara pasukan AS di Djibouti ditangguhkan dan dan Komando Sentral Angkatan Laut AS telah membatalkan latihan Alligator Dagger karena dua insiden penerbangan terpisah di Djibouti pada 3 April 2018,” kata Komandan Sentral Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyatan.

Alligator Dagger merupakan latihan tempur regional terbesar untuk mengintegrasikan dan menyingkronkan kemampuan peperangan TF 51/5 dan kekuatan Komando Pusat Angkatan Laut AS dan unit pasukan operasi khusus.

“Alligator Dagger adalah kegiatan pelatihan rutin dan terjadwal yang melibatkan personel operasi AS di sekitar Djiobouti dan Arta Beach Range. Dua insiden tersebut masih dalam penyelidikan,” katanya.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Baca juga: Pasukan Marinir AS Menggelar Latihan di Lepas Pantai Djibouti

Sementara itu Pentagon menjelaskan bahwa pembatalan latihan Alligator Dagger merupakan sebuah tindakan pencegahan yang dilakukan secara cermat dan hati-hati. “Kami dan Djibouti telah bersepakat untuk menghentikan operasi penerbangan, komandan memutuskan pembatalan latihan lanjutan,” ujar Direktur Staf Gabungan Korps Angkatan Laut AS Letnan Jenderal Kenneth F McKenzie Jr.

McKenzie tidak menyebutkan riciannya terkait pembatalan latihan Alligator Dagger tetapi bersikeras bahwa pembatalan tersebut merupakan keputusan lumrah. Menurutnya, pembatalan tersebut murni demi keamanan dan keselamatan pasukan dan sebagai komandan yang bertanggung jawab atas keselamatan pasukan memiliki hak prerogatif untuk membuat keputusan.

“Keputusan ini wajar diambil seorang komandn untuk pencegahan hal-hal yang tak diinginkan terjadi di lapangan serta untuk memastikan bahwa kami tidak melakukan sesuatu yang salah,” katanya.

“Kami tidak ingin terjadi kecelakaan. Sebab, satu kecelakan terlalu banyak buat kami,” sambung McKenzie.

Komando Pusat Angkatan Laut AS menegaskan kembali bahwa hanya pasukan yang terlibatan dalam latihan Alligator Dagger yang dibatalkan latihannya dan tidak berdampak pada pasukan lainnya. “Operasi rutin untuk unit lain yang ditugaskan oleh Komando Pusat Angkatan Laut AS tidak terpengaruh pembatalan ini, dan personel Angkatan Laut AS terus melakukan operasi keamanan maritim di seluruh kawasan itu (Djiobouti),” kata Angkatan Laut.

Baca Juga:  Amerika Memancing Iran untuk Melakukan Perang Nuklir 'Terbatas'?

Latihan Alligator Dagger awalnya melibatkan sejumlah alutsista Angkatan Laut AS seperti kapal penyerang amfibi USS Iwo Jima, kapal pendarat dermaga USS Oak Hill, kapal kapal perusak USS Laboon dan MEU ke-26 turut berpartisipasi.

“Alligator Dagger memungkinkan kami untuk membangun kedalaman tim senjata gabungan di lingkungan ekspedisi yang sangat menantang yang dicirikan oleh suhu ekstrim dan medan yang tak kenal ampun,” ujar Komandan MEU ke-26 Korps Marinir Kolonel Farrell J Sullivan sebelumnya. (red)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

No Content Available