Lintas Nusa

Laporan Aktivitas Gunung Agung

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Perkembangan dari aktivitas Gunung Agung terbaru, di Bali pada 8 Oktober 2017 sekitar pukul 00:00-06:00 WITA berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun tim redaksi Nusataranews.co tengah menunjukkan tingkat aktivitas awas.

Sesuai pengamatan visual menunjukkan tinggi asap solfatara kawah puncak Gunung Agung sendiri tidak teramati dari lereng barat daya karena kabut. Sekalipun demikian, dari lereng utara tampak jelas tinggi asap kawah putih setebal hingga 200 m. Namun, tanda-tanda erupsi belum sejauh ini belum nampak.

Menurut laporan BMKG, setidaknya telah terjadi beberapa kali kegempaan Gunung Agung antara lain; vulkanik dangkal sebanyak 91 kali. Kemudian vulkanik dalam sebanyak 66 kali dan tektonik lokal sebanyak 12 kali, tetapi masih tidak terasa.

Untuk itu, pemerintah memberikan himbauan supaya di daerah-daerah bahaya Gunung Agung kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas. Pasalnya, BMKG mencatat kegempaan vulkanik dalam periode pengamatan ini menunjukkan ketidakstabilan aktivitas gunung api dan dapat meningkatkan potensi letusan di Gunung Agung terutama karena mulai terdeteksi gempa vulkanik dangkal. Setidak pelarangan aktivitas diperuntukan bagi kawasan yang berada dalam radius 9 km dari puncak dan dalam sektoral Barat Daya, Selatan, Tenggara, Timur Laut, maupun Utara sejauh 12 km dari puncak.

Baca Juga:  Serangan Fajar Coblosan Pemilu, AMI Laporkan Oknum Caleg Ke Bawaslu Jatim

Sementara untuk zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru. Selanjutnya, masyarakat dihimbau tetap tenang. Ini menyusul adanya kehebohan di media sosial terkait beredarnya foto,video dan pemberitahuan yang dinilai menyesatkan.

Untuk informasi perkembangan terakhir mengenai Gunung Agung (update 2 kali dalam sehari) dapat diakses melalui beberapa situs ini antara lain; gunungagungupdate.bnpb.go.id, sites.google.com, dan akun twitter @BNPB_Indonesia.

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 2