Politik

Lahan Basah Baru DPR Nyaris Menukik ke Arah Proyek Gedung Baru

NusantaraNews.co, Jakarta – Koordinator Investigasi Center for budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman menyatakan, anggaran biaya pemeliharaan gedung dan bangunan DPR RI setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Tahun anggaran 2016 total anggaran yang dihabiskan untuk biaya pemeliharaan gedung dan bangunan mencapai ratusan miliar.

Uang ratusan miliar tersebut, kata Jajang, dihabiskan untuk membiayai pemeliharaan gedung dan bangunan sebesar Rp60.710.071.945, biaya perawatan peralatan dan mesin sebesar Rp46.576.836.649, serta biaya pemeliharaan lainnya seperti; pemeliharaan jalan, jembatan, jaringan, persediaan barang dan suku cadang menghabiskan anggaran sebesar Rp3.680.513.643.

“Total uang negara yang dihabiskan untuk perawatan gedung dan bangunan pejabat senayan tersebut sebesar Rp110.967.422.237. Angka tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan biaya pemeliharaan gedung dan bangunan di tahun 2015 senilai Rp105.149.930.540, berarti ada kenaikan sebesar Rp5.817.491.697,” papar Jajang kepada redaksi NusantaraNews.co, Kamis, 26 Oktober 2017.

Uang ratusan miliar yang dihabiskan untuk merawat seluruh gedung dan bangunan DPR, lanjutnya, mulai dari toilet sampai ruang rapat nampaknya belum memuaskan pejabat senayan. Saat ini, setelah mendapatkan guyuran anggaran fantastis untuk tahun 2018 sebesar Rp 5,7 triliun mereka sedang ngotot-ngototnya untuk meloloskan proyek pembangunan gedung baru.

Baca Juga:  Gerindra Jatim Beber Nama-Nama Calon Kepala Daerah Yang Diusung

“CBA menilai jika proyek gedung baru DPR lolos, akan semakin membebani kas negara kedepannya. Selain membebani Kas negara “pemborosan”, proyek tersebut berpotensi menjadi ladang atau lahan basah bagi oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut bercermin dari proyek-proyek yang biasa dijalankan DPR terkait pemeliharaan gedung selama ini,” jelasnya.

Ia mencontohkan, untuk proyek renovasi toilet saja yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 14,4 miliar lebih berpotensi bocor sebesar Rp 500 juta lebih. Dan tidak kalah ngeri lagi dalam proyek penggantian conference system ruang rapat paripurna gedung nusantara II dengan anggaran yang dihabiskan sebesar Rp32.769.337.000. “Dalam proyek ini sedikitnya ada potensi kebocoran sebesar Rp 7,6 miliar lebih,” ungkapnya.

Berdasarkan catatan di atas, sambung Jajang, keinginan DPR untuk meloloskan proyek gedung baru tercium aroma tak sedap. “Bahkan jika membandingkan dari kinerjanya selama ini jangankan gedung baru, kenaikan anggaran saja sangat tidak layak,” tandas Jajang.

Baca Juga:  Marthin Billa Kembali Lolos Sebagai Anggota DPD RI di Pemilu 2024

Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 10