NUSANTARANEWS.CO – Ketua Dewan Masjid Indonesia Jakarta KH. Daud Poliradja mengatakan, kehadiran Ahok di Jakarta adalah nikmat sekaligus cobaan. Sebab, keberadaan Ahok bisa menjadi pemersatu ummat Islam, khususnya di Jakarta.
“Dengan arogansi dan etnisnya itu bikin ummat bersatu. Dan Ahok tiap hari cari musuh,” ujar Daud, Minggu (7/8) malam.
Menurut Daud, saat ini adalah peluang yang baik untuk bersama-sama untuk kebangkitan ummat. Sebab, ummat Islam kalau tidak ada masalah, lebih suka bermusuhan.
“Musuh tidak berat ini perang kecil, bisalah kita kalahkan hawa nafsu. Ini bukan buat kepentingan kelompok, tapi Islam secara menyeluruh,” kata dia.
Kyai Daud sendiri akan mendatangi KPU untuk menyampaikan bahwa Ahok tidak memenuhi persyaratan sebagai calon seorang pemimpin karena melanggar UU Nomor 7 tahun 2012. Dalam aturan tersebut, seorang pemimpin diwajibkan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantan Bupati Belitung Timur itu juga tidak sesuai dengan cita-cita proklamasi yaitu menyejahterakan bangsa.
“Kemudian persyaratan sehat jasmani, Ahok terindikasi gangguan syaraf,” kata Kyai Daud.
Berdasar analisis Kyai Daud yang aktif menyuarakan gubernur muslim dan tergabung dalam Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) ini, PDIP akan berkoalisi dengan PPP dan PKB. Kalau pun calonnya ada 3 maka, koalisi berikutnya yang bakal dibangun adalah Gerindra, PKS dan PAN.
Kyai Daud pun membocorkan Minggu malam ada pertemuan di Muara Angke untuk membicarakan tentang pencalonan Rizal Ramli. “Nanti pak Rizal jam 20.00 WIB di Muara Angke, ini memang dadakan,” katanya.
Majunya Rizal kata Kyai Daud, tidak akan bersinggungan dengan Jokowi. Meskipun, Rizal diangkat dan diberhentikan sebagai menteri Koordinator Kemaritiman dalam waktu yang relatif singkat.
“Jokowi itu petugas partai, tapi dia juga ikut apa kata Luhut juga dikepung JK. Jadi presiden yang bingung ya Jokowi karena tidak punya kapasitas. Sekarang Jokowi prinsipnya aki ora popo, rakyatnya digangguin ya tetap aku ora popo,” pungkasnya. (Achmad)