Puisi

Kurindukan Rumah Ayah, Puisi Dhiah Joe

Rumah Karyadi- Ilustrasi Rumah Seorang Seniman. (Istimewa)
Ilustrasi – Rumah Seorang Seniman. (Istimewa)

Kurindukan Rumah Ayah

dulu, rumahmu berlatar indah
dengan isi yang sederhana
aku merasa kebahagiaan istimewa
saat kumis ayahku berdansa
yang diiringi segala irama

kini, kurasa ada yang berbeda
di usiaku yang semakin remaja
aku seakan terhina dengan segala suasana
suatu kejadian yang tak terduga
telah menjadi mala petaka

ayahku
ayah yang mengajariku tertawa
aku tak pernah merasa duka bersamanya
aku juga tak mengenal perih sebab luka

Annuqayah, 2019.

 

Gemuruh Hujan

Hujan kemarin menyisakan kenangan
Saat aku belajar tanpa peduli
Hujan mengajariku bagaimana
Pergi agar tidak menyesali
Dengan perpisahan yang begitu abadi
Hujan berharap untuk tak saling melukai
Gemuruh mendung memang ramai
Di baliknya juga ada rasa damai
Pergi bukan berarti saling membenci
Bukan juga saling melupakan
Tetapi untuk selalu mengenang masa lalu

Annuqayah, 20 Maret 2019

Manusia yang Memanusiakan Hewan

Di atas tangisan kue berselai cokelat
Kulihat tawa dari ketinggian mata berdarah
Jika hewan dimanusiakan
Lalu,
Yang memanusiakanku siapa?

Saat pijaran lampu bohlam mulai kabur
Dan musim berubah gugur
Hatiku akan melebur
Dalam kobaran api yang telah menjadi sumur

Mulut-mulut mengunyah jelly
Menunda lapar untuk tidak jadi sensi
Kurebahkan diri, kuharapkan hati
Agar tak menjadi ilusi kembali

Tamberru, 27 Mei 2019

 

Allahu Akbar

Lafadz Allahu Akbar
Membumbui darah segar pejuang
Sebatang bambu runcing
Membinasakan penjajah dengan bangga
Pahlawan membabi buta menghadapi penjajah
Semangatnya yang membara
Dengan nafas yang tersisa
Untuk berjuang
Demi sebuah merdeka
Rendang Kuah Bening

Padamulah yang kesekian
Dengan daging-daging sapi yang terbumbui
Kutemukan tawa sambil bersyukur
Aku merasakan lemak yang berbeda
Antara gulai dan sate
Aku lebih menyukai bola-bola daging
Sum-sum di tulang-tulang pun sampai tak ada rasa
Sebab bahagia begitu merajalela dari yang ada
Di dada ada bangga karena tunggangan menuju surga sudah tersedia

Lubri, LKC5 26 Agustus 2019

 

 

 

Riwayat penulis: Dhiah Joe, Lahir di Pamekasan. Menempuh pendidikan di Madarasah Aliyah Annuqayah Putri dan mengaji di PP. Annuqayah Daerah Lubangsa Putri. Aktif di Forum Literasi Santri (Frasa).

Related Posts

1 of 3,052