Politik

Kunjungi Kota Kelahiran SBY, Emil Dardak Janjikan Penataan Pasar Tradisional

Kunjungi Kota Kelahiran SBY, Emil Dardak Janjikan Penataan Pasar Tradisional. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Setya)
Kunjungi Kota Kelahiran SBY, Emil Dardak Janjikan Penataan Pasar Tradisional. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Setya)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Emil Elestianto Dardak semakin gencar berkampanye ke berbagai daerah. Kali ini Emil berkunjung ke kota kelahiran Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.

Didampingi istrinya Arumi Bachsin, Emil Dardak mengunjungi tiga pasar di Pacitan, yaitu Pasar Tegalombo, Pasar Minulyo, dan Pasar Arjowinangun. Tidak hanya sekadar mengenalkan diri, Emil juga menyerap aspirasi para pedagang pasar.

Baca Juga:

Kedatangan Emil dan Arumi ini membuat heboh seisi pasar. Permintaan selfie (swafoto) pun tak terhindarkan sepanjang perjalanan menyusuri pasar. “Aduh Pak Emil ganteng, Arumi ayune Jan kayak boneka,” ujar Ibu Mimin, salah satu pengunjung sambil menerobos karena ingin bersalaman dengan Emil dan Arumi.

Baca Juga:  Ketum Gernas GNPP Prabowo Gibran, Anton Charliyan berbaur dalam Acara Kampanye Akbar di GBK Senayan

Menanggapi aspirasi pedagang, Emil Dardak menjelaskan, perlu adanya upaya untuk menata pasar agar bertambah ramai. Konsep yang ditata, juga harus diyakini dan disetujui oleh mayoritas pedagang. Tak hanya itu toko/pasar modern berjejaring menurutnya juga harus diatur agar berdiri diatas koperasi untuk melindungi usaha kecil.

“Banyak rujukan untuk menata toko modern berjaringan atau pasar rakyat seperti ini. Di daerah yang saya pimpin menerapkan aturan, pasar modern berjaringan berdiri di atas koperasi dan mereka punya pangsa pasar sendiri-sendiri,” katanya.

Lebih lanjut alumni University Of Oxford ini berkomitmen untuk mengarahkan pasar rakyat/tradisional untuk memenuhi unsur kenyamanan, kebersihan, arus keluar masuknya bongkar muat barang, dan parkir memadai.

“Upaya penataan harus bertujuan memberikan potensi rezeki yang bertambah bagi penjual, tentunya kearifan lokal tetap diperhatikan. Ini sudah kami lakukan di tempat kami (Trenggalek), tentunya akan kami dorong lebih luas lagi jika kita diberi tanggung jawab di provinsi,” pungkasnya.

Baca Juga:  Dukung Revisi UU Desa, Gus Fawait Sebut Pembangunan Desa Bisa Maksimal

Pewarta: Setya/TW
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,169