Hankam

Kuasai Indonesia, Asing-Aseng Jadikan Generasi Muda Sasaran Proxy War

NusantaraNews.co, Magetan – Danramil 0804/02 Plaosan Kapten Inf Waluyo Utomo mengatakan, strategi bangsa asing dan aseng akan kuasai Indonesia dengan menjadikan generasi muda sebagai sasaran perang proxi. Hal ini ia sampaikan saat memberikan materi wawasan kebangsaan kepada siswa dan siswi SMPN 4 Mejayan Madiun, Minggu (19/11/17).

“Mereka merusak generasi muda dengan berbagai cara, melalui narkoba, sex bebas, gaya hidup, miras dan ciptakan rasa malas pada generasi muda dengan cara diberi kemudahan-kemudahan dan fasilitas hidup yang serba mewah dan serba instan,” paparnya.

Waluyo juga mengatakan, suatu ancaman di negeri ini yang sangat membahayakan apabila usia produktif hanya banyak jumlahnya. Akan tetapi tidak berkualitas atau tidak mempunyai kemampuan bekerja. “Apalagi ditambah sulitnya mencari pekerjaan di negeri ini. Bahkan, semakin diperparah dengan masuknya TKA yang tidak terbendung,” imbuh Waluyo.

Sekarang ini, lanjut Danrami Plaosan, TNI mendapat tugas mendampingi petani di sawah. “Dari pengamatan kami selama ini bahwa para petani yang bekerja kebanyakan usia mereka antara 40 s/d 60 tahun. Hal ini juga merupakan ancaman bagi bangsa ini,” katanya.

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Indonesia, papar dia, adalah negara agraris yang mayoritas penduduknya bertani. Akan tetapi, dalam jangka waktu 15 s/d 20 tahun yang akan datang, orang-orang yang mau mengolah sawah seperti sekarang ini sudah tidak mampu lagi. “Sedangkan generasi berikutnya tidak ada kemanpuan mengolah sawah,” ujar Waluyo.

Untuk alasan itulah, Danramil Plaosan merasa penting untuk memberikan materi kepemimpinan berupa 11 azas kepemimpinan terhadap siswa siswi yang nantinya akan menjadi tauladan terhadap teman temanya disekolah. Sembari memaparkan manjemen sekolah, Danramil juga mengingatkan para siswa, bahwa 10 tahun yang akan datang merekalah yang akan menjadi pelaku bonus demografi.

“Maksud dari bonus demografi adalah usia produktif lebih banyak dari pada usia tua/jompo yang sudah tdk mampu bekerja lagi.” jelas Danramil.

Mengutip paparan Gubernur Jawa Timur, Pakde Karwo di Grand City Surabaya, 13 November 2017, Danramil menegaskan, di Jawa Timur bonus demografi lebih cepat yaitu mulai pada tahun 2019 jika dibandingkan dengan bonus demografi secara nasional.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

“Apa yang kalian pikirkan itulah yang akan diucapkan, ucapan akan dilakukan, kelakuan atau perbuatan akan menjadi kebiasaan, kebiasaan itulah yang disebut karakter, sedangkan karakter adalah masa depan kalian,” pesan Danramil. (tsr04/Timbul)

Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 18