Mancanegara

KTT G20 Saint Petersburg: Reformasi Sistem Keuangan Global

KTT G20 Saint Petersburg
KTT G-20 Saint Petersburg

NUSANTARANEWS.COG20 adalah singkatan dari “Group of Twenty” atau “Kelompok 20” yang mewakili dua per tiga populasi, memproduksi 85% produk domestik bruto (PDB) dunia, dan menguasai 75% perdagangan dunia.

Kelompok ini dibentuk tahun 1999 dengan kesepakatan diadakan pertemuan setahun sekali. Awalnya G20 hanya dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral untuk mengamati krisis finansial Asia. Namun forum ini berkembang dan dihadiri juga oleh para kepala negara pada 2008, setelah krisis finansial global terjadi.

Negara Anggota G20 secara alfabet: Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, Inggris, China, India, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Perancis, Rusia, Turki, Uni Eropa. Indonesia sendiri telah menjadi anggota sejak 2009 dan tidak pernah absen mengikuti forum tahunan ini.

Dalam KTT G20 di Saint Petersburg, Rusia, September 2013 lalu, selain menegaskan komitmen pembangunan infrastruktur dan penciptaan lapangan kerja, juga fokus pada masalah fiskal dan kebijakan moneter yang hati-hati sebagai langkah strategis mewujudkan reformasi sistem keuangan global.

Baca Juga:  Keluarnya Zaluzhny dari Jabatannya Bisa Menjadi Ancaman Bagi Zelensky

Reformasi keuangan diharapkan mampu meningkatkan stabilitas keuangan internasional dan mengatasi persoalan “too big to fail”, meningkatkan transparansi dan integritas pasar, mengatasi kesenjangan dalam regulasi, dan menanggulangi praktek shadow banking.

Dalam kaitan ini, para pemimpin G20 menyambut baik dan terus mendorong kemajuan beberapa program dibawah koordinasi Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI), Bank Dunia dan lembaga keuangan internasional lainnya dalam membantu negara anggota untuk melaksanakan berbagai program keuangan inklusif dengan optimal seperti di bidang pendidikan keuangan, perlindungan konsumen, pemberdayaan masyarakat kecil, dan peningkatan peran UKM.

Dalam pelaksanaannya, para pemimpin G20 sepakat untuk melakukan policy coordination antara satu negara anggota dengan negara anggota lain, dan koordinasi secara kolektif di G20, mengingat kebijakan ekonomi dan keuangan di satu negara anggota akan berdampak terhadap negara anggota lainnya bahkan kepada perekonomian global.

G20 juga akan meningkatkan kerjasama mengatasi masalah penggelapan pajak (tax evasion) dan pemindahan keuntungan (profit shifting) lintas batas negara yang dilakukan perusahaan multinasional, melalui pembaruan peraturan perpajakan internasional terkait penghindaran pajak, praktek-praktek merugikan dan perencanaan pajak yang agresif (base erosion and profit shifting atau BEPS).

Baca Juga:  Militer Israel Kawal Aksi Pemukim Zionis Bakar Pemukiman Paletina di Tepi Barat

Nah, untuk mencapai tujuan tersebut, G20 sepakat melaksanakan rencana aksi pertukaran informasi perpajakan yang lebih transparan yang tidak saja bagi negara anggota G20, namun juga bagi negara-negara berkembang. Penanganan BEPS akan menghasilkan sistem perpajakan internasional yang transparan, dan meningkatkan kapasitas pendapatan bagi negara dimana transaksi perpajakan dilakukan yang dapat digunakan bagi pembiayaan pembangunan negara yang bersangkutan.

Untuk itu G20 mendukung High-Level Principles on Mutual Legal Assistance dan implementasi G20 Anti Corruption Action Plan dalam melawan tindak kejahatan penyuapan oleh pihak domestik dan asing, memerangi korupsi di sektor berisiko tinggi, memperkuat kerjasama internasional dalam memberantas korupsi, dan mendorong integritas dan transparansi di sektor public.

Ada sebuah catatan penting dari KTT G20 Saint Petersburg ini, yakni mempertegas komitmen keterbukaan perbankan setiap negara anggotanya. Sehingga diharapkan pada 2017, atau 2018 mendatang, dapat segera diberlakukan Automatic Exchange of Information (AEoI), dimana nantinya setiap negara yang tergabung dalam G20 akan mendapatkan keterbukaan data informasi pajak dari perbankan seluruh dunia.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Dengan kata lain, berakhirlah era kerahasiaan perbankan, yang sekaligus juga sebagai tanda segera akan muncul zaman baru. Reformasi sistem keuangan global telah dimulai, clean goverment dan efisiensi menjadi tuntutan zaman baru yang lebih sehat, transparan dan rasional.(Agus Setiawan)

Artikel Terkait: KTT Anti Korupsi Sedunia Pertama di London

 

Related Posts

1 of 3,050