NUSANTARANEWS – Kementerian Dalam Negeri tengah mewacanakan pembatasan profesi artis pada proses pencalegan dalam pilihan legislatif (Pileg) ke depan. Munculnya wacana tersebut membuat sejumlah politisi berlatar artis angkat bicara.
Salah satunya, anggota komisi X DPR fraksi PKB Krisna Mukti yang juga merupakan politisi berlatar selebritis. Ia menilai pembatasan ruang politik terhadap artis merupakan praktek diskriminatif.
“Yang pertama, jangan didiskriminasi dulu. Jangan artis dianggap tidak punya kemampuaan,” ujar Krisna di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Krisna mengungkapkan sejatinya artis merupakan bagian dari warga negara Indonesia yang memiliki hak untuk ikut serta aktif dalam berpolitik. Jadi, menurut dia, tidak ada alasan untuk melakukan pembatasan secara politik hanya karena profesi.
Sebaiknya, ucap Krisna, profesi artis tidak dimasalahkan untuk berkiprah mencalonkan diri sebagai anggota DPR. Jika muncul adanya keraguan, lanjutnya, artis terkait bisa ikut berproses di politik dengan cara menjadi kader partai sejak awal.
“Saya setuju, baik artis dan semua warga negara Indonesia kalau mau jadi caleg harus jadi kader dulu. Saya saja sudah di PKB setahun. Waktu itu gelagapan menghadapi kampanye dan politik. Makanya digodok dulu di Parpol,” jelasnya. (Hatiem)
