Berita UtamaKesehatanLintas NusaTerbaru

Krisis Rumah Sakit Darurat, Wacana Sekolah di Jatim Alih Fungsi Rumah Sakit Darurat Bergulir

Krisis rumah sakit darurat, wacana sekolah di Jatim alih fungsi rumah sakit darurat bergulir.
Krisis rumah sakit darurat, wacana sekolah di Jatim alih fungsi rumah sakit darurat bergulir/Foto: Ketua komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Reny Pramana.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Krisis rumah sakit darurat, wacana sekolah di Jatim alih fungsi rumah sakit darurat bergulir. Untuk menjawab Jatim kekurangan rumah sakit darurat,wacana menjadikan sekolah untuk merubah fungsi sebagai rumah sakit darurat mulai bergulir.

Menurut Ketua komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Reny Pramana, sebelum menjadikan rumah sakit darurat terlebih dahulu, rencana pembelajaran tatap muka terlebih dahulu ditunda terlebih dahulu karena saat ini pandemic masih tinggi.

Dikatakan oleh Reny, jika nantinya sekolah dibuat untuk rumah sakit darurat, tentunya  dengan ada catatannya harus dibuat se ideal mungkin mendekati Rumah sakit  yang standar.

“Saya prihatin sekali sekarang ini  situasinya sudah tidak normal, banyak pasien tidak mendapatkan kamar dan pelayanan di rumah sakit sudah tak tersedia. Solusinya salah satunya yaitu menjadikan sekolah yang letaknya terdekat dengan masyarakat sebagai rumah sakit darurat,”jelasnya saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (11/7).

Baca Juga:  Prabowo-Gibran Menang Telak di Jawa Timur, Gus Fawait: Partisipasi Milenial di Pemilu Melonjak

Diungkapkan oleh Wanita yang juga mantan ketua DPRD kabupaten Kediri ini mengatakan jika nantinya benar-benar berfungsi sama dengan rumah sakit darurat, maka pemenuhan standart pelayanan covid-19 di sekolah-sekolah tersebut harus tersedia.

“Ketersediaan tabung oksigen dan yang lainnya harus terpenuhi. Jangan sampai masyarakat yang terpapar covid-19 kekurangan oksigen,” jelasnya.

Covid-19, sambung  Wanita yang politisi PDIP ini, merupakan ujian bersama untuk Bangsa Indonesia untuk bisa menumbuhkan kembali semangat gotong-royong di dalam masyarakat.

“Adanya covid-19 ini telah mengajarkan kepada kita untuk membangun peradaban yang selama ini terlupakan dan mulai menipis adalah budaya gotong royong, tidak semua kepala Daerah care hanya bingung tidak tahu apa yang menjadi prioritas dalam menghadapi musibah ini, semua seakan menjadi beban dan tanggung jawab Pusat,” tandasnya. (setya)

Related Posts

1 of 3,050