Kesehatan

Krisis Oksigen Bisa Picu Idiot Massal pada Anak

NUSANTARANEWS.CO – Rendahnya kualitas udara akibat aktifitas industri dan mesin diesel di kawasan perkotaan dewasa ini semakin memprihatinkan. Situasi ini yang memicu terjadinya krisis oksigen. Pasalnya, oksigen yang ada, sudah tercemari oleh polusi.

Minimnya ruang hijau semakin membuat produksi udara bersih berkurang.

Dalam dunia medis, banyak faktor yang menjadi sebab fungsi kerja otak menurun. Salah satunya adalah lingkungan yang tidak sehat, seperti polusi udara.

Otak manusia merupakan salah satu bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Itu artinya, udara yang kotor (tercemar) dapat mengganggu pertumbuhan otak.

Terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi membuat kerja otak tidak efisien. Jika udara kotor (krisis oksigen) ini terpapar pada bayi, maka bisa berdampak serius terhadap perkembangan otaknya. Bahkan bisa mengakibatkan idiot.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar oleh polusi udara di kota sejak dalam kandungan akan memiliki IQ lebih rendah daripada anak-anak yang kurang terpapar. Penelitian tersebut dilakukan oleh Dr. Frederica P.Perera, Direktur Columbia Center for Children’s Environmental Health dan telah diterbitkan oleh Journal of American Academy of Pediatrics.

Menurut hasil penelitian tersebut, didapatkan bahwa IQ anak usia 5 tahun di kota New York yang telah terpapar oleh polusi udara Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) sejak dalam kandungan akan lebih rendah 4 poin daripada anak-anak yang kurang terpapar terhadap PAH. PAH merupakan suatu zat kimia yang terdapat di dalam udara akibat proses pembakaran batu bara, diesel, oli, gas, dan benda-benda lain yang mengandung karbon.

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

Disamping mempengaruhi perkembangan otak anak sejak dalam kandungan, polusi udara juga memberikan pengaruh negatif terhadap otak orang dewasa. Hal ini dibuktikan melalui penelitian terhadap orang-orang berusia 20-50 tahun.

Melalui penelitian yang dilakukan oleh School of Public Health di Harvard University dan University of North Carolina di Chapel Hill, menunjukkan bahwa kadar ozon dalam udara yang tercemar dapat menurunkan konsentrasi, menimbulkan short term memory dan menurunkan respon otak yang setara dengan kemunduran otak pada usia 3,5 sampai 5 tahun lebih tua dari usia sebenarnya.

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 7