Krisis Dunia Ancam Kemanusiaan

Militer Myanmar Mengakui Bahwa Pasukan Keamanannya Membunuh Orang Rohingya

Militer Myanmar Mengakui Bahwa Pasukan Keamanannya Membunuh Orang Rohingya

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Asisten Direktur Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam (PKTTI UI)  M. Ibrahim Hamdani menjelaskan situasi politik internasional yang kini dipenuhi konflik antar negara serta menguatnya pemahaman ekstrimisme merupakan ancaman serius bagi pembangunan dunia secara berkelanjutan.

Jika kondisi krisis dunia ini dibiarkan berlarut-larut, lanjutnya, maka kemanusiaan akan terancam dengan semakin sulitnya akses terhadap pangan, sandang, dan papan akibat perang dan konflik antar sesama manusia.

“Konflik Myanmar antara pemerintah dengan etnik Rohingya di Rakhine State merupakan contoh nyata betapa faktor kemanusiaan sangat diabaikan oleh pihak-pihak yang berkonflik,” kata Hamdani, dalam keterangan tertulisnya, Ahad (26/11/2017).

Akibatnya, fasilitas umum di sana menjadi hancur-lebur, bahkan terjadi gelombang pengungsian besar-besaran ke berbagai negara di sekitar Myanmar seperti Bangladesh, Malaysia, Thailand, dan Indonesia.

“Dalam kondisi seperti ini, tentu pembangunan berkelanjutan untuk pangan, sandang,dan papan akan terhambat dan tidak dapat dikakukan dengan baik,” sambungnya.

Menurutnya, kondisi serupa dapat dilihat dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung lebih dari 60 tahun dan tidak kunjung selesai hingga kini.

“Betapa pembangunan infrastruktur di Jalur Gaza dan Tepi Barat, Palestina, sangat minim dan di bawah standar internasional untuk fasilitas sandang, pangan, dan papan yang layak,” ucapnya. (*)

Editor: Romandhon

Exit mobile version