KPU Gelar Sosialisasi Pendidikan Pemilihan Pasca Pemungutan Suara Untuk Pemilih Strategi dan Rentan di Daerah 3T Pada Pilkada 2024

KPU Gelar Sosialisasi Pendidikan Pemilihan Pasca Pemungutan Suara Untuk Pemilih Strategi dan Rentan di Daerah 3T Pada Pilkada 2024
Foto: Ketua KPU Nunukan, Rico Ardiansyah memukul Gong sebagai tanda dibukanya Sosialisasi Pendidikan Pemilihan Pasca Pemungutan Suara Untuk Pemilih Strategi dan Rentan Di Daerah 3T Pada Pilkada 2024, Jumat (14/5/2024).

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Bertempat di Ballrom Hotel New Laura, Nunukan, Kalimantan Utara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Sosialisasi Dan Pendidikan Pemilih Pasca Pemungutan Suara Kepada Kelompok Pemilih Strategis Dan Rentan Di Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) Pada Pemilu Serentak Tahun 2024.

Fungsional Muda Humas dan Pustaka pada Sekretaris Jenderal KPU RI, Asep Hanan menuturkan bahwa latar belakang partisipasi masyarakat dibutuhkan tidak hanya untuk meningkatkan jumlah pemilih yang memberikan suaranya di TPS pada saat pemungutan suara.

“Tetapi juga dimaksudkan agar masyarakat tetap terlibat aktif dalam keseluruhan periodisasi Pemilu maupun pra Pemilu,” tuurnya.

Menurutnya, KPU tetap berikhtiar melakukan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih utamanya di daerah 3T secara berkelanjutan dan berkesinambungan agar masyarakat memiliki pemahaman dan kesadaran akan hak dan kewajibannya.

“Serta dapat terus terlibat aktif dalam mengawali dan mengawal pemerintahan yang terpilih,” imbuhnya.

Sosialisasi ini, lanjut Asep, juga untuk memberikan pengetahuan keterampilan dan kesadaran masyarakat untuk aktif berpartisipasi pada pemilu khususnya pada tahapan pasca pemungutan suara dan meningkatkan kesadaran partisipasi pemilik secara berkelanjutan menyongsong penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2024.

“Sementara metode pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih pasca pemungutan suara akan menyasar segmen kelompok pemilik strategis yakni pemilih pemula, perempuan, disabilitas, masyarakat adat dan kelompok pemilih rentan di daerah dengan partisipasi pemilih rendah potensi pelanggaran Pemilu tinggi dan rawan konflik,” jelasnya.

Ketua KPU Nunukan, Rico Ardiansyah yang membuka sosialisasi mengatakan bahwa maksud dari kegiatan ini adalah  bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas kita dalam menentukan sebuah pilihan pada pesta demokrasi.

“KPU Nunukan senantiasa selalu melakukan sosialisasi yang berkaitan dengan banyak hal terutama dalam hal pendidikan pemilih pemula dan tentunya generasi-generasi muda kita untuk selalu ikut berpartisipasi di dalam pemilihan,” ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan data DP4 yang telah kami terima, jumlah pemilih kita di Kabupaten Nunukan adalah 153.946 pemilih dan sebanyak 46% dari jumlah pemilih tersebut adalah Perempuan.

“Untuk itu sosialisasi ini menjadi sangat penting sehingga peserta soaialisasi ini menghadirkan peserta perempuan. Dan sosialisasi ini akan terus berlanjut ke kampus kampus maupun sekolah,” tandasnya.

Sosialisasi diikuti sekitar 100 orang dari berbagai komunitas maupun kelompok perempuan yang ada di Kabupaten Nunukan.

Sedangkan pemateri atau nara sumber dalam soisialisasi ini adalah Yohanes yang merupakan Ketua Harian Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Provinsi Kalimantan Utara, Hasnah seorang aktivus perempuan yang juga Dosen STIT Ibnu Khaldun Nunukan dan M. Rusli Hairuddin, S.IP., Anggota Komisioner KPU Kabupaten Nunukan Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM. (ES)

Exit mobile version