NUSANTARANEWS.CO – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang berpendapat bahwa negeri ini, khususnya di sektor pemberantasan korupsi, cukup berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal tersebut terlihat dari beberapa kerjasama yang sudah dilakukan lembaga antirasuah Indonesia dengan lembaga atau organisasi internasional.
“Misalnya seperti PBB dan Badan multilateral atau bilateral misalnya UNI Eropa atau OECD,” tuturnya melalui pesan singkat kepada nusantaranews, di Jakarta, Kamis (22/9).
Ia menambahkan, inti dari kerjasama tersebut adalah saling tukar menukar pengalaman di segi pencegahan dan penindakan dalam menangani sebuah perkara. Selain itu, ada juga yang berbagi informasi terkait data yang diperlukan ketika suatu negara tersebut sedang menindak sebuah perkara dan datanya ada di negara lain.
“Namun, terkait itu tergantung dari MoU-nya (Momerandum of Understanding). Sejauh ini kalau kita sudah melakukan penandatanganan MoU dengan beberapa negara seperti Iran dan beberapa negara lain. Termasuk saat kunjungan Delegation RRC baru-baru ini ke KPK itu juga ada MoU,” katanya.
Saut menjelaskan, di banyak negara dan wilayah yang menghadapi masalah serta konflik, erat kaitannya problematika yang dihadapi adalah persoalan korupsi. Baik di negara maju maupun di negara berkembang.
“Kerjasama seperti itu sangat membantu kami, karena terdapat beberapa informasi yang membantu KPK serta beberapa pengalaman yang bisa kita terapi di Indonesia. Misalnya Hongkong, Singapura, Malaysia negara-negara Amerika Latin, Afrika, dan lain-lain. Termasuk Penelitian serta mutual legal assistance atas beberapa Kasus,” tandasnya. (Restu)