Rubrika
KPI Lakukan Sinergisitas Untuk Memperkuat Riset Kepemirsaan
Published
2 years agoon
By
Tim NNKepala BPS Suhariyanto (kiri) dan Ketua KPI Yuliandre Darwis (kanan) tunjukkan hasil MoU (Foto: KPI untuk NUSANTARANEWS.CO).
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) berupaya melakukan penguatan riset kepemirsaan dengan melakukan sinergisitas dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Pada kesempatan itu, Ketua KPI Yuliandre Darwis bersama Kepala BPS Suhariyanto melakukan penandatanganan MoU.
“Relevansi dalam hal ini KPI dan BPS dapat menjalin hubungan yang baik dan bersinergi. BPS sendiri telah mendapat reputasi baik di dunia internasional, dan sudah diakui sebagai lembaga valid dalam penyajian data agar mensuplai KPI dalam urusan data–data khususnya di dunia penyiaran,” ungkap Ketua KPI Yuliandre Darwis dalam keterangan tertulisnya kepada NUSANTARANEWS.CO, Kamis (21/2/2019).
Dirinya menambahkan kelebihan kerjasama dengan BPS ialah KPI dapat membuat sebuah pemetaan permasalahan penyiaran secara gamblang. “Saya mencontohkan di Indoensia ternyata banyak menonton siaran berformat apa misalnya, maka KPI bisa fokuskan pembinaan kepada siaran yang paling banyak ditonton oleh masyarakat,” ujarnya.
“Jika tidak punya hal seperti ini maka kebijakan yang dilakukan tidak terarah,” sambungnya.
Dengan adanya dukungan data dari BPS, maka KPI dapat melihat jumlah masyarakat Indonesia yang menonton TV itu dalam jumlah data yang valid.
Yuliandre menjelaskan, di era milenial yang akrab dengan dunia digital, maka saat ini data peresentase orang yang menonton tv dan orang yang menonton via gadget sangat dibutuhkan oleh KPI.
“BPS dalam setiap sensus dan survey itu memasukan unsur peyiaran sehingga data dari BPS dapat digunakan sebagai rujukan KPI. Kerja sama ini diharapkan dapat menguntungkan kedua belah pihak,” jelasnya.
Ia menambahkan, KPI membantu BPS agar sensus yang dilakukan tersosialisasi oleh masyrarakat, sebaliknya KPI membutuhkan data pemirsa tv dan radio.
“Ini juga merupakan bagian dari pemetaan dari persolan. Oleh karena itu MoU ini akan membuat KPI semakin berkembang dan semkin terarah dalam membuat kebijakan,” pungkasnya. (*)
Pewarta: Romandhon
You may like
Impor Cangkul Dalam Negeri di Dominasi Cina
BPS Klaim Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 85 Juta Dollar AS
Permintaan KPI Kepada Lembaga Penyiaran Terkait Amuk Massa di Papua
Ekonom Konstitusi Kritisi Keganjilan Harga Ayam Diantara Peternak dan Pasar
KPI Gandeng Undip untuk Dorong Pembenahan Konten Industri Penyiaran
Sepanjang 2018, BPS Mencatat Kunjungan Turis Asing ke Indonesia Mencapai 15,81 Juta Orang
Terbaru
Rusia Pasok Myanmar Drone Orlan-10E dan Sistem Pertahanan Udara Pantsir-S1
NUSANTARANEWS.CO, Naypyidaw – Rusia akan pasok Myanmar drone Orlan 10E dan sistem pertahanan udara Pantsir-S1 termasuk sejumlah rudal serta radar....
CSG Theodore Roosevelt Berlalu, Cina Kerahkan Kapal Perang di Laut Cina Selatan
NUSANTARANEWS.CO – CSG Theodore Roosevelt berlalu, Cina kerahkan kapal perang di Laut Cina Selatan. Pada hari Sabtu, 23 Januari, Theodore...
Dinkes Sumenep Distribusikan Vaksin Covid-19 ke Puskesmas
NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Dinkes Sumenep distribusikan vaksin Covid-19 ke Puskesmas. Vaksin Covid -19 tiba di Sumenep, hari ini Dinas Kesehatan...
Tokoh Pergerakan Nasional, Syaikhona Kholil Bangkalan Layak Bergelar Pahlawan Nasional
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Tokoh pergerakan nasional, Syaikhona Kholil Bangkalan layak bergelar pahlawan nasional. Dukungan agar Presiden RI Jokowi menetapkan Syaikhona...
Kejar Jatim Lumbung Energi, Wagub Emil Dardak: Pemprov Akan Beri Insentif Mobil Listrik
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Kejar Jatim lumbung energi, Wagub Emil Dardak: Pemprov akan beri insentif mobil listrik. Pemprov Jatim akan memberikan...
Terpopuler
- Gaya Hidup5 days ago
37% Warga Jerman Melakukan Hubungan Seks dengan Orang yang Tak Dikenal
- Kesehatan7 days ago
Studi: Postur Duduk Tegak Dapat Mengobati Stres
- Gaya Hidup7 days ago
4 Cara Tepat Menyikapi Pertengkaran dengan Pasangan
- Kesehatan7 days ago
Mengejutkan, Konsumsi Semangka Bantu Kulit Tampak Awet Muda