Puisi

Kota Bernyanyi – Puisi Falen Seputra

Rumah Diantara Dermaga

Jasad siapa bertengger di pohon
Elak dari situ! Pohon nak ditebang,
Gigi tak dapat di halang
Mengunyah, apa saja
Kaleng bekas tak dapat tempat, biar tong kosong nyaring bunyinya
Kata si botak berbulu lebat

Gemericik bunyi hujan siang sampai petang
Anak-anak terjaga,
Rumah di antara dermaga
Tak ada dahaga menanti pasang
Pawang hujan hilang mantra
Tinggi pun ilmu, hujan jatuh di atas kepala jua
Serigala tak merasa, bulu lebat jadi selimut
Cukur bulunya!
Kenapa?
Biar tau dinginnya kebanjiran

Simak:Kota Kecil dan Perjalanan Liar

Kota Bernyanyi

Berjejer ruko-ruko di tepian jalan
Lantai atas singgasana satwa
Tiap malam peniru layangkan undangan
Tidur di bilik tuan jaya

Kota bernyanyi, sepanjang jalan di pintu jumpa dan pergi
Adzan subuh pun kian samar, kalah larik dari puisi walet
Mata memerah berjaga siang malam
Terkatup kantuk,
Seperti perawan tua menanti lanang

 

Falen Seputra, lahir di Duri 09 september 1995. Tinggal di duri-riau.

__________________________________

Baca Juga:

Simak di sini: Puisi Indonesia

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resinsi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 124