Terbaru

Korut Kembali Uji Coba Rudal, Rusia dan Jepang Geram

Orang-orang menonton sebuah televisi yang menyiarkan sebuah laporan berita mengenai Korea Utara yang menembaki rudal balistik jarak dekat di sebuah stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, Senin (29/5/2017)/REUTERS/Kim Hong-Ji

NUSANTARANEWS.CO, Seoul – Korea Utara kembali usil. Senin (29/5) pagi, negara yang dipimpin Kim Jong-un kembali melakukan uji coba dengan menembakkan satu rudal balistik jarak dekat. Rudal tersebut dilaporkan mendarat di laut lepas pantai timur.

Uji coba rudal nuklir Korea Utara sebelum ini memang telah menyulut perhatian dunia. Dan tampaknya Korea Utara sukses unjuk gigi kalau negara komunis itu memiliki senjata super canggih.

Dilaporkan Reuters, Senin (29/5), rudal yang ditembakkan Korea Utara pagi tadi diyakini merupakan rudal balistik kelas Scud dan terbang sekitar 450 km (280 mil), kata seorang pejabat Korea Selatan. Korea Utara memiliki persediaan rudal jarak pendek dengan jumlah cukup banyal. Rudal ini awalnya dikembangkan oleh Uni Soviet.

Peluncuran Senin mengikuti dua uji coba rudal jarak menengah beberapa waktu lalu di Utara. Rudal nuklir itu dinilai memiliki kecepatan yang belum pernah terjadi pada masa lalu, dan bahkan lebih dekat dengan sebutan rudal balisitik antar benua (ICBM).

Baca Juga:  Transparansi Dana Hibah: Komisi IV DPRD Sumenep Minta Disnaker Selektif dalam Penyaluran Anggaran Rp 4,5 Miliar

Korea Utara kemungkinan menunjukkan tekadnya untuk terus maju dalam menghadapi tekanan internasional untuk mengendalikan program rudalnya.

“Untuk menekan pemerintah (Korea Selatan) untuk mengubah kebijakannya di Utara”, juru bicara Kepala Staf Korea Selatan Roh Jae-cheon.

Ini adalah peluncuran uji coba rudal balistik ketiga sejak Presiden liberal Korea Selatan Moon Jae-in mulai menjabat pada tanggal 10 Mei dan berjanji untuk terlibat dengan tetangga yang tertutup dalam dialog. Moon mengatakan sanksi telah gagal menyelesaikan ancaman yang terus meningkat dari program nuklir dan rudal Korea Utara. Rudal tersebut mencapai ketinggian 120 km (75 mil), kata Roh.

“Penilaian setidaknya ada satu rudal tapi kami menganalisa jumlah rudal,” katanya.

AS sendiri khawatir dengan sikap provokatif Korea Utara yang gemar melakukan uji coba rudal balistik. Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis khawatir apabila Korea Utara terus melakukan uji coba, maka pecah konflik militer.

“Dan jika terjadi perang, mereka juga akan membawa bahaya ke Cina dan Rusia,” kata Jim.

Baca Juga:  Berikut Nama Caleg Diprediksi Lolos DPRD Sumenep, PDIP dan PKB Unggul

Sementara itu, Rusia mengutuk peluncuran rudal balistik Korea Utara. Menyusul peluncuran itu, Rusia berencana mengekang aktivitas militer Korea Utara dari mitra dan kerjasama mereka.

Tak kalah Jepang. Negeri Matahari Terbit geram karena peluru kendali Korea Utara mendarat di zona ekonomi eksklusifnya. Untuk itu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berikrar melakukan tindakan bersama dengan negara-negara lain untuk mencegah provokasi Pyongyang berulang-ulang.

“Seperti yang kami sepakati di G7 baru-baru ini, isu Korea Utara adalah prioritas utama bagi masyarakat internasional. Bekerja dengan Amerika Serikat, kami akan mengambil tindakan spesifik untuk mencegah Korea Utara,” kata Abe. (ed)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 16