NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Didukung oleh Kemenpora RI dan Pemerintah Kabupaten Nunukan, Komite Olah Raga Rekreasi Masyarakat (KORMI) Kab. Nunukan menggelar even Vestifal Olah Raga Tradisional 2022 di Statidon Sei Bilal, Nununukan, Kaltara, Sabtu (17/12)
Ketua KORMI Kab. Nunukan, Andi M Akbar melalui Wakil Ketua I (Helmy Pusdalikar) menuturkan bahwa Tentu, Festival Olahraga Tradisional yang didukung sepenuhnya oleh Kemenpora RI bersama Pemerintah Kabupaten Nunukan di penghujung tahun 2022 ini,lmenjadi jaminan bahwa pengembangan olahraga tradisional di wilayah perbatasan masuk dalam skala prioritas.
“Selain itu, upaya untuk menjadikan olahraga sebagai gaya hidup masyarakat akan lebih mudah tercapai dengan penyelenggaran even-even olahraga secara rutin,” ujar Helmy.
Lebih lanjut Helmy mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2022 ini KORMI Nunukan telah melaksanakan 28 Program Kegiatan dalam bentuk even festival maupun perlombaan.
“Sebagai bentuk komitmen kami terhadap tugas yang diberikan oleh pemerintah daerah, tahun ini KORMI bergerak dan berkegiatan di 4 wilayah yakni Pulau Sebatik, Daratan Krayan, Daratan Lumbis dan Pulau Nunukan,” paparnya.
Sementara itu Wakil Bupati Nunukan, H. Hanafiah yang membuka event tersebut menilai bahwa selain menyenangkan, permainan permainan tradisional itu dapat mempererat rasa persaudaraan, dan juga mengharuskan kita bergerak bebas kesana-kemari, sehingga tubuh menjadi lebih sehat dan bugar.
Seiring perkembangan jaman, ungkap Hanafiah, permainan-permainan atau olah raga tradisional itu mulai dilupakan. Generasi 2000-an lebih mengenal play station, dan bermacam-macam jenis game di hand phone. maka apa yang terjadi? anak-anak menjadi kurang sosialisasi, lebih emosional, dan kurang bergerak sehingga lebih gampang sakit.
Sebuah data menunjukkan bahwa penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan ginjal mulai banyak menyerang anak-anak, yang salah satu penyebabnya adalah karena kurangnya mereka dalam berolah-raga.
“Fenomena ini terjadi di seluruh dunia, dan menjadi perhatian serius dari banyak kalangan. jika terus dibiarkan, maka bukan tidak mungkin generasi ini akan menjadi generasi yang cenderung egois, tertutup, dan lemah secara fisik,” ujar Hanafiah.
Pada kesempatan yang sama, Deputi III Kemenpora RI, Raden Isnanta mengapresiasi even yang dihelat oleh KORMI Nunukan ini. Ia melihat, ada semangat yang luar biasa untuk menggerakkan olahraga di Kabupaten Nunukan.
Salah satu dari sekian banyak yang luar biasa itu adalah di ujung sebuah Kabupaten di Indonesia tapi sudah terbentuk organisasi olahraga masyarakat namanya KORMI.
“Kalau dari jauh pusat Ibukota lantas sudah membentuknya ini sebuah kekuatan dan semangat yang hebat. Spirit untuk membuat Masyarakat khususnya Nunukan menjadi masyarakat yang bugar masyarakat yang sehat bugar ini sebuah langkah luar biasa,” katanya.
Yang kedua, ujar Isnanta, ada organisasi guru IGORNAS atau Ikatan Guru Olahraga Nasional. Memang baru dibentuk, tapi jelas, artinya semangat para guru untuk mengajak para muridnya berolahraga berarti tinggi.
“Untuk itu kami minta semua pihak terutama instansi vertikal agar dapat mendukung kegiatan – kegiatan seperti yang dihelat pada pagi hari ini,” tandasnya.
Dalam vestifal olah raga tradisional kali ini, KORMI Nunukan menggelar 2 cabang perlombaan yakni Panahan Tradisional dan Lomba Bakiak. Adapan peserta terdiri dari masyarakat dan para pelajar yang ada di Kabupaten Nunukan. (ES)