Mancanegara
Korea Utara Sudah Melunak, AS Terus Melancarkan Tekanan
Published
3 years agoon
NUSANTARANEWS.CO – Jika dibandingkan negara-negara lain, Amerika Serikat tampaknya adalah pihak yang paling tidak senang dengan program senjata nuklir Korea Utara. Retorika tentang terancamnya perdamaian lantaran nuklir Korea Utara gagal menghentikan langkah Pyongyang, sekalipun AS berkali-kali menekan PBB.
Dan berkat tekanan AS, PBB berkali-kali mengeluarkan sanksi kepada negara yang dipimpin Kim Jong-un. Namun, upaya AS tampaknya tak bisa menghentikan langkah Kim sampai akhirnya ia mengklaim program senjata pemusnah massal milik Korea Utara sudah mencapai kata sempurna.
Provokasi-provokasi AS dan sekutunya di Semenanjung Korea juga sama sekali tak menyurutkan langkah Kim. Baginya, senjata nuklir sudah harga mati untuk mempertahankan kedaulatan negaranya.
Belakangan, terutama menjelang digelarnya Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan, Kim tampak mulai melunak. Korea Utara bahkan bersedia untuk berunding menyambut pergelaran event yang digelar tiap musim salju tersebut.
Namun, di saat Korea Utara melunak, AS justru terus melancarkan upaya-upaya provokatif yang mengecam program nuklir Pyongyang.
Bagi AS, dalam situasi apapun, kampanye internasional untuk menekan Korea Utara harus terus berlanjut sampai Pyongyang membuat keputusan denuklirisasi sepenuhnya.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson dalam sebuah pertemuan yang membahas mengenai keamanan dan stabilitas di Semenanjung Korea pada Selasa (16/1) sebagaimana dilansir Sputnik.
“Kampanye tekanan akan terus berlanjut sampai Korea Utara mengambil langkah tegas untuk melakukan denuklirisasi,” kata Rex.
Rex mengklaim bahwa AS, China dan Rusia semuanya mengecam Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) sebagai negara yang memiliki kekuatan nuklir.
“Kami semua akan mendesak penerapan sanksi penuh dari DK PBB karena ini adalah amanah undang-undang. Kami juga secara khusus mendesak China dan Rusia terlibat dalam menyikapi masalah ini,” kata Rex lagi.
Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland, yang juga ikut hadir dalam pertemuan dengan Rex beserta 16 negara bagian, justru mengancam Korea Utara. Ia mengingatkan Pyongyang bahwa jika program senjata nuklir terus berlanjut ke depannya hanya akan menyebabkan lebih banyak sanksi yang dijatuhkan.
“Berinvestasi untuk senjata nuklir hanya akan menghasilkan lebih banyak sanksi dan ketidakstabilan abadi di Semenanjung Korea,” kata Freeland. (red)
Editor: Eriec Dieda
You may like
Perlawanan Rakyat, Kekerasan Polisi & Reformasi Institusi Keadilan
Etika Membuang Bendera Amerika Serikat Yang Benar
Tokoh Muda Papua Ajak Publik Lihat Secara Utuh Kasus Rasisme di Amerika Serikat
Amerika Siap Kucurkan Stimulus US$ 2 Trilyun Hadapi Dampak Pandemi
Ketemu Dubes RI, Khofifah Tawarkan Kerjasama Ekonomi dengan AS
Dua Keuntungan AS Pasca Pembunuhan Qassem Soleimani
Terbaru
Tantangan Satpol PP dan Satlinmas Adalah Menjaga Kepuasan Publik
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Tantangan Satpol PP dan Satlinmas adalah menjaga kepuasan publik. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menjelaskan,...
HUT Satpol PP dan Satlinmas, Momentum Perbaikan Kualitas
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – HUT Satpol PP dan Satlinmas, momentum perbaikan kualitas. Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Satpol PP ke-71 dan...
Sinergi Telkom dan BPH Migas, Digitalisasi di Sektor Hilir Pengawasan Distribusi BBM dan Gas Bumi
NUSANTARANEWS.CO, Bogor – Sinergi Telkom dan BPH Migas, digitalisasi di sektor hilir pengawasan distribusi BBM dan Gas Bumi. Hal ini...
Khidmat Yatim dan Dhuafa Bersama Menuju Surga
NUSANTARANEWS.CO, Bogor – Khidmat yatim dan dhuafa bersama menuju surga. Komunitas perindu Surga lakukan kepedulian sesama kepada para santriawan dan...
Sensasi Beda Kopi Pancong Khas Kalimantan
NUSANTARANEWS.CO – Sensasi beda kopi pancong khas Kalimantan. Di tanah air, kopi telah menjadi minuman sehari-hari masyarakat. Beragam jenis kopi...