NUSANTARANEWS.CO, Seoul – Korea Utara meluncurkan rudal yang terbang di atas Jepang pada Selasa (29/8) pagi memicu peringatan keras. Roket Korut itu terbang di atas pulau Hokkaido Jepang sekitar pukul 6 pagi waktu setempat.
Pemerintah Jepang mengeluarkan sebuah peringatan: “Sebuah rudal diluncurkan dari Korea Utara. Silakan evakuasi ke gedung atau basement yang kokoh,” demikian bunyi peringatan dini Jepang.
Kembali, Korea Utara Tembakkan Rudal dan Melintasi Langit Jepang – https://t.co/oOCyhceOuS #nusantaranews
— Nusantara News (@redaksiNN) August 28, 2017
Sementara itu, Korea Selatan juga bereaksi. Angkatan Udara Korsel menggelar demonstrasi kekuatan luar biasa dengan menjatuhkan delapan bom di dekat perbatasan Korsel-Korut pada Selasa (29/8) seperti dikuto Mirror.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah memerintahkan militernya untuk melaksanakan latihan tersebut sebagai upaya menunjukkan kemampuan militer negara tetangga Korut.
Kantor kepresidenan Cheong Wa Dae mengatakan bahwa delapan bom multiguna (multipurpose), delapan Mark 84 atau MK84 akan dijatuhkan oleh empat jet tempur F15K pada sebuah demonstrasi tembak-menembak di dekat perbatasan antar Korea di Tieback.
Kemudian, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengatakan dirinya telah melakukan pembicaraan dengan Presien Amerika Serikat Donald Trump soal rudal Korut tersebut. Keduanya bersepakat untuk meningkatkan tekanan kepada Korut setelah peluncuran rudal terbaru negara yang dipimpin Kim Jong-un.
Trump juga mengatakan bahwa Amerika Serikat 100 persen setuju dan bersepakat dengan Jepang. Trump juga, kata Abe, dan dia menunjukkan komitmen yang kuat untuk pertahanan Tokyo.
Seorang diplomat mengungkapkan AS, Jepang dan Korsel telah meminta sebuah pertemuan khusus kepada DK PBB untuk membahas penembakan rudal Korut yang menyasar Jepang itu. Namun belum disebutkan kapan pertemuan tersebut akan dilangsungkan. (ed)
(Editor: Eriec Dieda)
