Ekonomi

Kopi dan Kelapa Sawit Indonesia Menjadi Produk Unggulan Ekspor ke Selandia Baru

NUSANTARANEWS.CO, Auckland – Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Arlinda mengatakan, Indonesia memiliki banyak produk unggulan yang berpotensi ekspor ke Selandia Baru. Produk-produk ini dibawa oleh pelaku usaha kami yang sangat tertarik untuk bermitra dengan pelaku usaha Selandia Baru.

Hal tersebut disampaikan Arlinda saat memberikan sambutan pada forum bisnis Indonesia-Selandia Baru di Auckland, Selandia Baru, Jumat (16/3/2018). Dimana, delegasi bisnis Indonesia mengawali rangkaian misi dagang di Selandia Baru dengan berpromosi kopi, minyak kelapa sawit, energi terbarukan, dan jasa tenaga kerja kepada para buyer di Selandia Baru.

Arlinda mengatakan, dalam forum bisnis Indonesia-Selandia Baru kali ini, Indonesia adalah negara penghasil kopi terbesar ke-4 sekaligus eksportir terbesar ke-7 dunia. Nilai ekspor kopi Indonesia ke dunia tahun 2017 tercatat sebesar USD 1,18 miliar. Saat ini, Indonesia telah memiliki 20 kopi indikasi geografis.

“Artinya, kopi dari setiap daerah memiliki cita rasa khas yang berbeda dengan daerah lain. Tentunya hal ini adalah suatu keunikan yang patut diapresiasi oleh penikmat kopi di Selandia Baru,” tutur Arlinda dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga:  Pj Bupati Pamekasan Salurkan Beras Murah di Kecamatan Waru untuk Stabilitas Harga

Untuk minyak kelapa sawit, Arlinda menyampaikan kepada para buyer bahwa Indonesia adalah negara produsen terbesar dunia dengan nilai ekspor tahun 2017 mencapai USD 20,7 miliar atau 47,93% dari total pasar minyak sawit dunia.

“Masih terbuka peluang besar bagi produk minyak kelapa sawit Indonesia untuk dapat mengisi pasar Selandia Baru. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memastikan penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek produk sawit Indonesia,” kata Arlinda.

Sementara itu di sektor jasa, Pemerintah Indonesia telah menetapkan Selandia Baru sebagai negara prioritas untuk penempatan tenaga kerja Indonesia (TKI) formal/profesional, terutama di sektor hospitality dan perkebunan.

“Untuk itu, dalam kegiatan misi dagang ini kami mengajak perwakilan dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) serta perwakilan perusahaan penyedia jasa tenaga kerja Indonesia (PPTKI) yang siap bermitra dengan pelaku usaha Selandia Baru dalam mendatangkan tenaga kerja terampil di sektor hospitality, perkebunan, spa, konstruksi, peternakan dan manufaktur,” kata Arlinda.

Baca Juga:  Pemerintah Desa Pragaan Daya Salurkan BLT DD Tahap Pertama untuk Tanggulangi Kemiskinan

Forum bisnis ini perdana diadakan Kementerian Perdagangan dan KBRI Wellington di Selandia Baru. Forum bisnis tersebut dihadiri sekitar 100 pelaku usaha Indonesia dan calon buyer dari Selandia Baru. Pelaku usaha Indonesia mewakili sektor-sektor seperti furnitur, kertas, CPO, kopi, produk agro, jasa, hingga energi. Forum bisnis juga dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya.

Indonesia dan Selandia Baru sangat berpotensi meningkatkan hubungan perdagangan di masa depan. Terlebih lagi pada tahun 2014 dalam pertemuan Joint Ministerial Commission Indonesia-Selandia Baru ke-6, kedua negara menyepakati peningkatan nilai total perdagangan sebesar USD 2,9 miliar atau Rp 40 triliun di tahun 2024.

Pewarta: Achmad S.
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 7