Berita UtamaHeadlineHot Topic

Konsepsi Kesatuan Nasional Soekarno

NUSANTARANEWS.CO – Persatuan Indonesia merupakan living idea yang menyertai perjalanan bangsa Indonesia dalam menapaki jalan terjal menuju kemerdekaan. Dari awal perjuangan kemerdekaan, kesatuan nasional menjadi titik simpul dari semua perjuangan yang dilakukan Soekarno. Persatuan dan kesatuan merupakan alasan mengapa Indonesia sampai hari ini bisa tetap berdiri kokoh.

Sebagai pemimpin yang mendominasi panggung politik nasional, ada dua fase penting dalam proses pergerakan kemerdekaan yang dilalui Soekarno (Bung Karno). Pertama, tatkala ia menggembleng diri di Surabaya, di rumahnya Tjokroaminoto. Kedua, ketika ia hijrah ke Bandung.

Transformasi pengetahuan Soekarno, kemudian diejawantahkan dalam semangat perjuangan melawan penjajah Belanda dan Jepang. Bung Karno telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk perjuangan Indonesia agar menjadi bangsa besar. Sebuah bangsa yang hidup dalam kemakmuran dan berkeadilan. Bebas dari kolonialisme asing.

Kepedulian Bung Karno atas nasib rakyat Indonesia yang dijajah oleh kolonialisme Belanda adalah motor yang menggerakkan jiwanya untuk serius berjuang di jalur politik. Tidak heran, jika garis perjuangan Bung Karno adalah melenyapkan kolonialisme untuk berdirinya Indonesia derdikari.

Baca Juga:  Pj Bupati Pamekasan Salurkan Beras Murah di Kecamatan Waru untuk Stabilitas Harga

Perjuangan Indonesia menurut Bung Karno juga tertuju kepada terbentuknya masyarakat adil makmur, yang bebas dari eksploitasi asing. Semuanya itu tidak akan tercapai tanpa adanya persatuan seluruh bangsa Indonesia.

Dalam merajut kesatuan Indonesia, Bung Karno mampu membangkitkan kesadaran rakyat untuk bersatu padu melawan penjajahan. Sebagai hasil proses kesadaran itulah maka lahir Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda adalah manifestasi tekad para pemuda untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.

Selanjutnya, salah satu perjuangan Bung Karno dalam merajut kesatuan nasional, ia buktikan ketika mampu menggagalkan politik devide et impera Belanda yang berusaha mendirikan negara-negara boneka. Tujuannya adalah untuk meruntuhkan RI di dalam Republik Indonesia Serikat. Faktanya, negara-negara buatan Van Mook tersebut satu persatu bergabung dengan RI. Dan akhirnya RIS berubah menjadi NKRI secara konstitusional. Hal ini membuktikan api persatuan Bung Karno tetap membakar jiwa rakyat.

Perjuangan lain dalam merajut kesatuan Indonesia lainnya adalah tatkala Bung Karno mampu mengamankan negara dari bahaya separatisme kelompok-kelompok radikal seperti RMS, PRRI-Permesta, Di/TII, dan Gerombolan Andi Azis. Kesuksesan menumpas kelompok-kelompok separatisme ini telah menghindarkan Indonesia yang masih seumur jagung dari ancaman disintegrasi.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Selanjutnya, berkat semangat perjuangan rakyat Indonesia, Bung Karno mampu merebut kembali Irian Barat dari cengkeraman kolonialisme Belanda, sehingga tercapailah persatuan dan kesatuan Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Ini merupakan momentum penting dalam sejarah perjuangan Bung Karno dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 4