Lintas NusaPolitik

Konflik Elit Berkepanjangan Tanda Kehancuran Bangsa dan Negara

NUSANTARANEWS.CO, Nganjuk – Dalam rangka tercipta suasana saling memahami dan saling menghormati terhadap tafsir agama masing-masing dilaksanakanlah kegiatan Dialog Pembinaan Kerukunan Umat Beragama  Kab. Nganjuk, Selasa (25/04/2017) kemarin.

Kegiatan yang dilaksanakan di ruang Anjuk Ladang Pendopo Pemkab Nganjuk tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Nganjuk KH. Abd Wachid Badrus, Dandim 0810/Nganjuk Letkol Arh Sri Rusyono, Ketua DPRD Kab. Nganjuk Puji Santoso, Plt. Sekda Kab. Nganjuk Agoes Soebagijo, Ka Kesbangpol Kab. Nganjuk, Imam Ashari, Ketua FKUB Kab. Nganjuk H. Sholikin dan Pimp. Umat Beragama se Kab. Nganjuk.

Letkol Arh Sri Rusyono menyampaikan pembekalan tentang pentingnya Persatuan dan Kesatuan NKRI serta Kebersamaan. “Bangsa Indonesia lahir dari persamaan perasaan kebangsaan Indonesia kehendak untuk hidup bersatu di tanah air Indonesia, sebagai satu bangsa bersama-sama berjuang untuk mencapai cita-cita  kebangsaan,” kata Sri Rusyono.

Menurut dia bangsa Indonesia tidak lahir didasarkan atas persamaan kelahiran, kesukuan asal usul kedaerahan, ras atau pun keagamaan.

Baca Juga:  Demokrat Raup Suara Diatas 466 Ribu, Ibas Kokoh 312 Ribu Lebih

“Kehancuran bangsa dan negara ditandai dengan konflik elit yang berkepanjangan, krisis ekonomi yang tidak terselesaikan, bangkitnya semangat tribalisme yang berlebihan, tidak berperannya ideologi sebagai pemersatu bangsa dan hancurnya soliditas Angkatan Bersenjata. Untuk perlu adanya revitalisasi komitmen kebangsaan demi tegak kokohnya NKRI,” pungkasnya.

Selain dari Letkol Arh Sri Rusyono dalam kegiatan tersebut juga diisi pembekalan oleh KH. Abd. Wachid Badrus dan H. Sholikin. (ed’s 0810)

Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 16