NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Anggota Komisi E DPRD Jatim Zaenal Abidin mengingatkan warga kepulauan di Madura untuk waspada bencana diantaranya bencana gempa.Pasalnya, akhir tahun 2021 sampai awal tahun 2022 kedepan kondisi cuaca sangat kurang mendukung.
“Sudah ada peringatan dari BMKG ke depan cuaca ekstrem akan menghantui sejumlah daerah di Jatim. Hal ini juga berlaku untuk warga kepulauan di Madura,” ungkap politisi Demokrat ini saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (5/12).
Dikatakan pria asal Sumenep Madura ini mengatakan perlu kesiapan dini dalam menghadapi bencana di Jatim, terutama untuk yang dikepulauan Madura.
“Perlu ada peningkatan kewaspadaan untuk menekan adanya korban jiwa di kepulauan jika ada bencana,” lanjutnya.
Pulau Madura, kata Zaenal Abidin merupakan kawasan rawan gempa karena letaknya berada di dalam zona jalur Sesar RMKS (Rembang, Madura, Kangean, dan Sakala).
Sesar RMKS, katanya tergolong aktif banyak catatan sejarah yang menjadi bukti sesar itu pernah memicu gempa signifikan dan merusak. Kejadiannya seperti Gempa Rembang pada 1836 dengan intensitas kegempaan tercatat hingga VII MMI, Gempa Pati pada 1890 (VIII MMI), Gempa Sedayu pada 1902 (VI MMI), dan Gempa Lamongan pada 1939 (VII MMI).
Fakta kedua terlihat dari bukti aktivitas kegempaan (seismisitas). Di wilayah Pulau Madura terdapat klaster-klaster aktivitas gempa berkedalaman dangkal yang berasosiasi dengan aktivitas sesar, lokasinya berada di bagian barat, selatan, dan timur Pulau Madura. “Data gempa ini merupakan bukti konkrit bahwa Pulau Madura cukup aktif aktivitas kegempaannya,” katanya. (setya)
