Kolom

Komunis Mati Dilahap Kapitalis

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dewasa ini sebenarnya ideologi komunisme sudah lengser seiring runtuhnya Tembok Berlin, bubarnya Uni Soviet dan Pakta Warsawa. Namun ironis, negeri komunis kini lebih lihai bicara pertumbuhan ekonomi daripada ideologi komunis itu sendiri.

Rusia

Biang komunisme Eropa ini menyadari keruntuhan ideologi yang digagas Karl Marx dan dikembangkan oleh Lenin dan Stalin seiring bubarnya Uni Soviet. Pemimpin Rusia saat ini, Vladimir Putin tak lagi banyak bicara soal ideologi, melainkan lebih menekankan ekpsor migas, penjualan senjata dan berebut hegemoni kekuatan global.

Cina

Biangnya komunisme di Asia ini menyadari bahwa kini ekonomi lebih penting dari ideologi. Petinggi Partai Komunis di Beijing lebih panik saat ekspor anjlok dan konjungktur turun, daripada saat Kongres Rakyat macet. Cina kini masih menerapkam sistem satu partai, tapi terus membangun zona ekonomi istimewa dimana-mana untuk mendongkrak ekspor. Bahkan, negeri tirai bambu ini juga memberi utang USD 1 triliun kepada Amerika Serikat.

Baca Juga:  Polres Sumenep Gelar Razia Penyakit Masyarakat di Cafe, 5 Perempuan Diamankan

Korea Utara

Inilah satu-satunya negara Asia yang diyakini masih setia pada ideologi komunisme adalah Korea Utara. Tapi kini Kim Jong Un kini lebih tertarik pada permainan kekuasaan global, dengan ancaman senjata nuklirnya ketimbang penguatan ideologi. Politik dinasti Kim kini terlihat jauh lebih penting dari komunisme, yang lebih banyak digunakan menenangkan rakyat yang lapar dan miskin.

Vietnam

Negara Asia lain yang masih mengusung ideologi komunisme ini, sudah sejak dua dekade belakangan Vietnam banting setir mengutamakan pertumbuhan ekonomi. Padahal komunis Vietnam ini berjaya pada tahun 70-an dengan menumbangkan kekuatan Amerika. Namun pada tahun 90-an mereka menyadari, kemakmuran dan ekonomi lebih penting dibanding ideologi.

Laos

Sejak lebih dari satu dekade Laos yang berpartai tunggal sibuk menggulirkan liberalisasi pasar untuk membenahi perkonomian. Hasilnya, pertumbuhan ekonomi Laos di atas 8 persen hampir setiap tahunnya. Namun, sejatinya keotoriteran Laos masih serupa Cina dan Korea Utara, jiran Indonesia itu kini masih setia pada konsep Marxis/Lenini. Mereka tak segan menangkap atau menghilangkan paksa aktivis kemanusiaan jika diperlukan.

Baca Juga:  Polres Sumenep Gelar Razia Penyakit Masyarakat di Cafe, 5 Perempuan Diamankan

Kuba

Komunisme di Kuba juga perlahan sekarat bersama lengsernya Fidel Castro. Adiknya, Raul, yang merupakan penerusnya kini lebih membuka diri untuk pertumbuhan ekonomi. Perlahan pasti Kuba membuka pasarnya dan berfokus pada kepentingan ekonomi daripada ideologi. Rakyat Kuba sudah muak dengan kemiskinan dan pembodohan selama lima dekade diktatur komunis.

Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 14