Lintas Nusa

Komnas Pendidikan Jatim Dikukuhkan

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengukuhkan pengurus Komisi Nasional Pendidikan Wilayah Provinsi Jawa Timur periode 2017-2020. Pengukuhan dilakukan di Ruang Bhinaloka Adhikara Kantor Gubernur Jl. Pahlawan No 110 Surabaya, Kamis (13/7/2017).

Dalam sambutannya, Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim menyampaikan apresiasinya atas terbentuknya Komnas Pendidikan Prov. Jatim.

“Saya berterima kasih atas terbentuknya Komisi Nasional Pendidikan. Karena ini adalah lembaga independen yang dibentuk untuk menyelesaikan masalah, bukan menambah masalah di dunia pendidikan kita,” ujarnya.

Pakde Karwo juga menyampaikan tentang uniknya pendidikan di Jatim. Menurutnya, peta pendidikan di Jatim sangatlah luas tidak sama dengan provinsi lain di Indonesia. Jatim memiliki SD/Madrasah Ibtidaiyah (MI), SMP/Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan SMA/SMK/Madrasah Aliyah (MA) yang harus diperjuangkan. Selain itu, Jatim juga memiliki Madrasah Diniyah (Madin) yang sangat besar.

“Perpaduan metode ilmu pengetahuan dan sentuhan agama dari kiai menjadi ciri khas Jatim,” kata dia.

Karena itu, secara tegas Pakde Karwo minta program full day school yang digagas Mendikbud agar pelaksanaannya ditunda atau tidak diterapkan. Penundaan tersebut dilakukan atas aspirasi para ulama di Jatim.

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI Mahulu Fasilitasi Terima Senpi Rakitan Dari Masyarakat

“Basis terhadap spritual dan moralitas ini jangan diganggu. Justru kami pertahankan diniyah salafiyah, ini khas Jawa Timur,” imbuhnya.

Pakde Karwo juga menjelaskan, pihaknya fokus meningkatkan daya saing industri dengan cara menambah persentase pendidikan vokasional. Saat ini rasio SMA dengan SMK di Jatim masih 35% : 65%. Sedang rasio idealnya 30% untuk SMA dan 70% untuk SMK.

“Tahun 2015 kami telah melakukan moratorium pendirian SMA baru dan memaksimalkan peran SMK guna memenuhi standard tenaga kerja yang dibutuhkan di pasar industri. Kami juga mendirikan SMK Mini atau BLK Plus yang mendidik selama enam bulan dengan ilmu keahlian sesuai kebutuhan pasar dan memiliki standar internasional,” tegasnya.

Pewarta: Tri Wahyudi

Related Posts

1 of 9