Rubrika

Komisi III DPRD Sumenep Soroti Pembangunan Proyek Jalan di Kepulauan

kepulaauan, dprd dumenep, kangean, sepudi, pemkab sumenep, infrastruktur kepulauan, infrastruktur sumenep, dprd sumenep, nusantara, nusantara news, nusantaranews, nusantaranewsco
Sekretaris Komisi III DPRD Sumenep, M. Syukri. (Foto: M Mahdi)

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep menyorot pembangunan jalan di Daeah Kepulauan, Kangean dan Sepudi yang hingga minggu keempat September lalu hasil pekerjaannya sangat rendah.

Menurut M. Syukri, pembangunan di wilayah Kepulauan menjadi salah satu prioritas program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep sehingga banyak mendapatkan perhatian publik.

“Informasi yang kami terima, pekerjaan infrastruktur jalan di kepulauan masih sangat kecil. Ini dipertanyakan, karena komitmen sejak awal bahwa pekerjaan fisik akan segera dikerjakan dan tidak akan molor,” jelas Sekretaris Komisi III DPRD Sumenep, Kamis (22/11/2018).

Politisi PPP itu menambahkan, proyek pekerjaan yang bersumber dari APBD murni tahun 2018 harus memberikan dampak terhadap perkembangan infrastruktur sehingga akan memberikan peluang percepatan ekonomi bagi masyarakat Kepulauan.

M. Syukri meminta kepada Dinas PU Bina Marga setempat mengevaluasi pekerjaan tersebut. Tidak kalah penting kata dia untuk memantau langsung ke lokasi proyek di bawah. Sehingga kualitas proyek tetap sesuai harapan. Sebab pekerjaan proyek kepulauan sulit terpantau.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

“Saya meninta kepada PU Bina Marga untuk turun ke lokasi pekerjaan sehingga hasilnya sesuai harapan,” jelas politisi asal Kangean itu.

Sementara pelaksana tugas (Plt) Kepala PU Bina Marga Sumenep Mohammad Jakfar membenarkan pekerjaan proyek hingga akhir September di bawah 50 persen. Terkait dengan pekerjaan jalan di Sepudi dan Kangean, pihaknya pengaku sudah rapat dengan mengundang rekanannya. Karena memang pekerjaannya sangat lambat.

“Lambatnya pekerjaa di sebabkan oleh material tidak sampai lokasi, terbatasnya peralatan proyek. Sehingga berdampak pada penggunaan alat bergantian antara satu lokasi dengan lokasi yang lainnya,” jelas Jakfar.

Pewarta: M. Mahdi
Editor: Novi Hildani

Related Posts

1 of 3,151