NUSANTARANEWS.CO, Damaskus – Kementerian Luar Negeri Suriah menuding bahwa Angkatan Udara Israel yang berkoordinasi dengan ISIS telah melakukan serangan di luar Damaskus pada Senin pagi.
Dua warga sipil Suriah dilaporkan tewas dalam serangan itu. Sumber-sumber militer mengatakan kepada media lokal bahwa pertahanan udara berhasil mencegat dan menjatuhkan sebagian besar rudal yang masuk sebelum mereka mencapai target.
Sejauh ini militer Israel tidak mengomentari insiden itu.
“Bukan suatu kebetulan Israel meluncurkan agresi baru pada 7 Maret 2022 terhadap daerah pemukiman di pedesaan Damaskus, beberapa jam setelah kelompok teroris ISIS melakukan kejahatan yang mengakibatkan sejumlah pasukan Suriah terbunuh,” kata Kemlu Suriah dalam sebuah pernyataan.
“Bahwa “agresi teroris ISIS-Israel” bersama ini menunjukkan “realitas koordinasi yang jelas dan langsung antara kedua pihak kriminal.”
Seperti diketahui, serangan terror berulang-ulang kolaborasi Israel-ISIS yang telah menewaskan wanita dan anak-anak telah berdampak besar terhadap kehidupan warga sipil Suriah.
Suriah telah meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengambil tindakan tegas terhadap Israel yang kerap mengabaikan hukum internasional dan Piagam PBB – namun hingga kini tiada reaksi dari PBB.
Dalam sebuah laporan, Angkatan Darat Suriah mengatakan kepada Kantor Berita Arab Suriah pada hari Senin bahwa jet Israel menyerang beberapa sasaran di luar Damaskus sekitar pukul 5 pagi waktu setempat yang menewaskan dua warga sipil dan kerusakan material.
Serangan itu terjadi kurang dari 24 jam setelah teroris ISIS menembaki sebuah bus yang membawa personel Suriah di daerah gurun dekat Palmyra di pedesaan Homs, menewaskan sedikitnya 13 tentara dan melukai 18 lainnya.
Palmyra direbut kembali oleh Tentara Arab Suriah yang didukung oleh Angkatan Udara Rusia. (Banyu)