Mancanegara
Kofi Annan Desak DK PBB Bertindak Cepat Atasi Krisis Rohingya
Published
3 years agoon
NUSANTARANEWS.CO – Mantan Kepala PBB Kofi Annan mendesak Dewan Keamanan untuk mendorong ratusan ribu Muslim Rohingya yang diusir dalam sebuah operasi militer kembali ke Myanmar.
Annan, yang memimpin sebuah komisi penasihat untuk pemerintah Myanmar seperti dilaporkan kantor berita AFP mengatakan bahwa kekuatan dunia harus bekerja sama dengan pemimpin militer dan sipil negara Myanmar untuk mengakhiri krisis pengungsi.
Dewan Keamanan sedang mempertimbangan sebuah tindakan dan solusi untuk menindaklanjuti permintaan Annan. Namun, China dan Rusia yang merupakan pendukung junta militer Myanmar menjadi penghalang karena kedua negara tersebut mendukung langkah pemerintah Myanmar untuk tidak lagi menerima Rohingya hidup di Rakhine State.
Seperti diketahui, China dan Rusia berinvestasi besar di kawasan Rakhine yang kaya akan gas alam. Negara bagian yang terletak di pantai barat Myanmar itu kini sedang dibangun investasi besar-besaran, terutama China.
BACA JUGA: Kepentingan Cina di Balik Kekerasan Berdarah di Rakhine
“Saya berharap resolusi segera keluar untuk mendesak pemerintah benar-benar menciptakan kondisi yang memungkinkan para pengungsi untuk kembali dengan martabat dan rasa aman,” kata Annan.
“Mereka seharusnya tidak kembali lagi ke kamp, mereka harus dibantu untuk kembali bangun,” tambahnya.
Lebih dari 500 ribu orang, kebanyakan Rohingya, sejak akhir Agustus lalu menyeberang ke Bangladesh, melarikan diri dari operasi militer di Rakhine, Myanmar. PBB sendiri mengecam tindakan brutal ini dan menuding sebagai pembersihan etnis.
Pihak berwenang Myanmar mengatakan bahwa mereka membasmi gerilyawan Rohingya setelah serangan terhadap pos polisi pada akhir Agustus.
Isu kembalinya ROhingya ke Rakhine mendapat rintangan yang tak main-main. Pemerintah Myanmar bersikeras Rohingya bukanlah etnis asli Myanmar sehingga dianggap tak berhak hidup di Rakhine.
Di sisi lain, sebuah laporan baru-baru ini oleh kantor hak asasi manusia PBB menuduh Myanmar berusaha mengusir Rohingya secara permanen, dengan menanam ranjau darat di perbatasan dengan Bangladesh.
“Masyarakat internasional sekarang mulai menekan militer,” kata Annan.
Dia menambahkan, saat ini perlu dilakukan perundingan antar militer untuk menyelesaikan persoalan ini, dengan tujuan menekan Myanmar untuk mengendalikan operasinya yang tak berperikemanusiaan.
Pada akhir Agustus, Annan mempresentasikan laporan akhir dari komisi penasehat di negara bagian Rakhine bahwa dia memimpin permintaan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi.
Laporan tersebut menyerukan pemberian kewarganegaraan dan hak-hak lainnya kepada orang-orang Rohingya, yang tanpa kewarganegaraan dan telah lama menghadapi diskriminasi di negara mayoritas Buddhis.
Kepala urusan politik utama PBB, Jeffrey Feltman, melakukan perjalanan ke Myanmar pada Jumat (13/10) untuk melakukan pembicaraan. (ed)
Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews
You may like
PBB Kembali Desak Aung San Suu Kyi Hentikan Kekerasan Terhadap Muslim Rohingya
Peduli Nasib Muslim Rohingya, Bangladesh Bangun 14 Ribu Kamp Pengungsian
Uzbekistan Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Etnis Rohingya
Tolak Negosiasi dengan ARSA, Pasukan Myanmar Tanam Ranjau di Perbatasan
Puluhan Ribu Rohingya Masih Terjebak di Rakhine Tanpa Makanan dan Tempat Berlindung
Darurat Krisis Kemanusiaan, Gerilyawan Rohingya Umumkan Gencatan Senjata
Terbaru
Inovasi Pembangkit Listrik Oleh Satgas Pamtas Yonif 516/CY Untuk Warga Perbatasan
NUSANTARANEWS.CO, Boven Digoel – Inovasi Pembangkit Listrik dari Satgas Pamtas Yonif 516/CY untuk warga perbatasan. Satgas Pamtas di perbatasan Indonesia-Papua...
Diskusi Publik LAKPESDAM MWC NU Pragaan, Irwan Hayat Sebut; Tambang Fosfat Ancam Kehidupan Masyarakat
NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Diskusi Publik LAKPESDAM MWC NU Pragaan, Irwan Hayat sebut: Tambang Fosfat Ancam Kehidupan Masyarakat. LAKPESDAM MWC NU...
Aksi Peduli Sosial Prajurit Kostrad, Dipimpin Danbrigif Raider 9/Kostrad
NUSANTARANEWS.CO, Jember – Aksi peduli sosial prajurit Kostrad, dipimpin Danbrigif Raider 9. Kondisi bencana yang melanda beberapa daerah di Kabupaten...
Tekan Penyebaran Covid-19, BPBD Jatim Gandeng Perwakos
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Tekan penyebaran Covid-19, BPBD Jatim gandeng perwakos. Angka penyebaran Covid-19 yang kian meningkat dalam beberapa waktu terakhir...
Banyak Kebijakan Menguntungkan, Legislator Demokrat Beber Keuntungan Investasi di Jatim
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Banyak kebijakan menguntungkan, Legislator Demokrat beber keuntungan investasi di Jatim. Propinsi Jatim merupakan satu-satunya di Indonesia yang...