Rubrika

Kita Papua, Kita Indonesia dan Kita Bersaudara

kita papua, kita indonesia, kita bersaudara, nusantaranews
Talk show publik yang bertemakan Kita Papua, Kita Indonesia, Kita Bersaudara. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jayapura – Beberapa pekan terakhir, Negara Indonesia dihadapkan dengan berbagai persoalan salah satu di antaranya adalah konflik Papua. Menangggapi kejadian tersbut, GP ansor Jayapura menggelar talk show publik yang bertemakan Kita Papua, Kita Indonesia, Kita Bersaudara guna meredam konflik yang berkepanjangan.

Acara diselenggrakan di Caffe dan Resto Rainbow, Sabtu (21/9) dipantik oleh narasumber Kumar yang merupakan pengamat politik dan budaya dan Alo Jufuway seorang yang dikenal pengamat ekonoomi Papua.

Dalam penjelasannya, Kumar mengatakan bahwa problem yang terjadi di tanah Papua belakangan ini menimbulkan pro dan kontra di tengah kalangan masyarakat Papua.

“Jika melihat saudara kita di Papua, memang ada yang merasa kecewa karena mereka merasa dibeda-bedakan serta dikucilkan, terutama mahasiswa di pulau Jawa. Saya paham betul ada pro dan kontra keutuhan NKRI, yang kontra mereka yang kecewa karena adanya kasus rasis, mereka merasa dibeda-bedakan dengan penduduk Indonesia yang lain,” ujar Kumar.

Untuk mereda emosi warga, pemerintah dan masyarakat harus sama-sama menjaga komitmen agar terajutnya persatun tanpa ada yang mebeda-bedakan sehingga tidak terjadi rasa kekecewaan dan tidak merasa terjadi disintegrasi.

“Untuk mereda emosi warga, kita harus bersama-sama persatuan tanpa membedakan satu sama lain,” imbuhnya.

Dia memberi contoh semissal komitmen tersebut adalah pemerintah menjamin kesehatan, keamanan, dan meningkatkan ekonomi masyarakat Papua secara menyeluruh baik yang ada di luar Papua maupun yang ada di palau Papua ini.

Baca Juga:  Pertama di Indonesia, Pekerja Migran Diberangkatkan dari Pendopo Kabupaten

Menurut dia, mengenai konflik yang terjadi di Papua dan berbagai kota oleh aksi-aksi masyarakat yang mengakibatkan perusakan fasilitas publik ini, dia berharap konflik segera selesai sampai ke akar permasalahannya.

“Saya berharap konflik tersebut selesai dengan baik dan juga saya berharap penyelesaian konflik ini bukan hanya dari segi cover akan tetapi harus sampai ke akar- akarnya, untuk kedepannya harus lebih baik lagi dengan tidak adanya konflik yang menimbulkan perpecahan,” terang Kumar.

Indonesia sebagai bangsa yang dikenal ramah di kancah dunia, seharusnya dapat mengimplementasikan keluhuran dan keramah-tamahan bangsa bukan hanya menghargai bangsa lain, akan tetapi harus menghargai sebangsa setanah air.

Sementara itu, Alo Jufuway menjelaskan bahwa Papua adalah wilayah yang kaya, provinsi paling subur, dan sumber daya alamnya cukup melimpah. Hanya saja yang bisa menikmati hasil dari sumber daya alam itu adalah kalangan-kalangan dari kelompok elit. Hal ini yang dapat memicu terjadinya permaslahan antara orang asli Papua dan para kelompok elit.

Selain itu, kata dia, banyak persoalan-persoalan yang terjadi di tanah Papua seperti HAM yang memang belum pernah selesai hingga hari ini. Melihat kondiisi ini sehrusnya pemerintah harus cerdas dengan mengkedepankan prinsip-prinsip keadilan sehingga masyarakat Papua merasa dihargai keberadaannya.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Resmikan Gedung Kantor Baru Bank Kaltimtara Capem Kelas II Sei Nyamuk

“Papua adalah negeri yang kaya raya, tapi tidak senua orang Papua mampu menikmati hasil kekayaan alam yang terkandung didalamnya, selain itu persoalan-persoalan HAM yang belum selesai secara tuntas membuat warga Papua belum merasa diberi keadilan. Untuk menyelesaikan konflik di Papua ini penerintah harus cerdas dengan mengedepankan prinsip-prinsip keadilan,” papar Alo.

Menurut Alo, konflik yang terjadi di Papua ini dipicu oleh kelompok yang ingin merusak kesatuan dan persatuan bangsa. Maka hal yang perlu dilakukan sebagai masyarakat Papua harus berhati-hati daan teliti agar tidak terjerumus dalam konflik tersebut. dan masyarakat harus percaya penuh kepada pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

“Masalah ini dipicu oleh mereka yang ingin merusak persatuan dan kesatuan, kita masyarakat Papua harus hati-hati, jangan mau di adu domba. Kita harus percaya terhadap pemerintah pusat dan daerah,” katanya.

Dia juga menyarankan Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah haruslah selaras dalam menyampaikan informasi sehingga tidak terjadi tanda tanya bagi masyarakat Papua yang bisa menimbulkan konflik berkepanjangan. Pemerintah juga harus mampu memberikan perhatian lebih kepada masyarakat Papua baik itu dalam bentuk bantuan moril maupun dalam bentuk materil.

Baca Juga:  Bapenda Tulungagung Gelar Gebyar Undian Berhadiah Pajak Daerah 2024

“Kepada pemerintah, kami meminta selalu berikan informasi yang jelas dan transparan, biar tidak ada simpang siur dan tanda tanya di masyarakat. Berikan Papua perhatian lebih baik dalam bentuk moril maupun materil,” tegas Alo.

Dia khawatir bila konflik ini berkepanjangan, akan melumpuhkan perekonomian yang ada di Papua, ketika hal ini terjadi maka akan berdampak negatif juga terhadap masyarakat seperti yang dirasakan beberapa waktu lalu misalnya koneksi internet yang awalnya lancar mengalami pelemahan dan pemadaman listrik.

Dalam pesan penutupnya, dia menjelaskan kalau upaya pemerintah pusat dalam menyelesaikan persolan yang ada di Papua sudah cukup baik, meskipun memakan waktu yang lama. Hal ini seharusnya bisa segera di respon oleh pemerintah yang ada di Papua sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah kepada masyarakat.

“Terakhir saya ingin mengatakkan bahwa upaya pemerintah pusat dalam menyelesaikan persolan yang ada di Papua sudah cukup baik, meskipun memakan waktu yang lama. Hal ini seharusnya bisa segera direspon oleh pemerintah yang ada di Papua sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah kepada masyarakat sekaligus mendengarkan penyampaian aspirasi mereka terkait dengan persoalan ini,” pungkasnya. (ach/eda)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,050