NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajad Dewantara mengingatkan bahwa kultur bangsa Indonesia tidak boleh terdesak oleh kultur barat (asing) karena akan terjadi proses de-nasionalisasi yang menghilangkan sifat-sifat kebangsaan kita sendiri.
Lebih lanjut Ki Hajar juga mengingatkan bahwa untuk terhindar dari proses de-nasionalisasi kita harus teguh hati, membentuk suatu kekuatan melalui pendidikan nasional pada setiap strata masyarakat dengan tetap mengindahkan kultur kita.
Dikatakannya pula bahwa lenyapnya jiwa kebangsaan yang merdeka, akan berarti matinya idealisme kita.
Keharusan kita siap dengan adab nasional di atas kekhawatiran dan keprihatinan akibat hilangnya sifat kebangsan karena kultur sendiri kalah dengan kultur asing.
Menurut Wakil Presiden RI ke-6, terjadinya “asosiasi” antar kultur sendiri dengan kultur barat atau asing yang apabila kita tidak cukup kuat, maka akan lahir kultur kebarat-baratan yang merendahkan seni, budaya dan bahasanya sendiri.
Pada akhirnya, pembentukan karakter menjadi manusia Pancasilais adalah membentuk ciri dari jati diri bangsa Indonesia. Tanpa karakter sendiri, tanpa jati diri kita menjadi bukan siapa-siapa, tergerus perkembangan (asosiasi) kultur dan terbawa oleh arus globalisasi. (ed)
Editor: Eriec Dieda