KolomOpini

Kita Bangsa Pemenang, Berkuasa atas Wilayah dan Atas Bangsa Lain

NusantaraNews.co – “Kita adalah bangsa pemenang”, kata-kata ini seringkali kita dengar, seperti hanya sebuah kata retorika untuk menyenang-nyenangkan hati saja, padahal sebenarnya kata tersebut memiliki makna yang kekuasaan.

Kemenangan bangsa kita adalah prestasi luar biasa, super natural, coba kita bayangkan hanya dengan bermodalkan keinginan yang kuat untuk bersatu, keinginan untuk menentukan nasib nya sendiri, dengan mempersenjatakan bambu runcing, keimanan kepada Allah di iringi dengan strategi cerdik dan diplomasi internasional, kita bisa mengalahkan bangsa eropa & jepang yang menggunakan persenjataan lengkap dan teknologi yang jauh lebih canggih. Kemenangan kita itu tidak lepas dari campur tangan Tuhan YME, itulah sebabnya dalam pembukaan UUD 1945 ada kalimat “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”

Kita bangsa pemenang memiliki arti bahwa kita pribumi nusantara (bangsa indonesia 1928) telah berhasil memenangkan pertarungan melawan bangsa Eropa & Jepang, kita MENANG ATAS BANGSA PENDATANG (IMIGRAN/IMPERIALIS/KOLONIALIS) yang pada jaman pra kemerdekaan bangsa eropa (belanda) telah menguasai ekonomi, wilayah, politik, dan meraka sempat membentuk pemerintahaan dan mengatur kehidupan bangsa indonesia serta mengelola wilayah-wilayah nusantara dari sabang sampai merauke, pemerintahannya dulu bernama Hindia Belanda (Dutch Indies).

Baca Juga:  Polres Sumenep Gelar Razia Penyakit Masyarakat di Cafe, 5 Perempuan Diamankan

Begitu kemenangan diraih oleh bangsa indonesia maka kemenangan itu memiliki konsekuensi logis yaitu kita memiliki hak (berdaulat) atas WILAYAH dan atas BANGSA LAIN yang berada di bawah kekuasaan negara Republik Indonesia. Kekuasaan Bangsa Indonesia atas wilayah dan atas bangsa lain, di tandai dengan adanya pasal 6 UUD 1945 yang mensyaratkan Presiden haruslah orang Indonesia Asli. Pasal ini memiliki makna bahwa presiden tidak boleh golongan bangsa lain (eropa/timur asing), dengan kata lain presiden itu harus orang jawa, batak, manado, sunda, makasar, dan seterusnya asalkan mereka berasal dari suku-suku asli nusantara dan bukan merupakan bangsa pendatang.

Negara Indonesia adalah negara yang didirikan oleh bangsa indonesia, saat ini populasi pribuminya 95%. Jika dahulu kita kalah dalam peperangan melawan pendatang eropa atau jepang, maka otomatis bangsa eropa atau jepang yang mendirikan negara dan membentuk pemerintahan di atas tanah indonesia. Wilayah Indonesia akan di kuasai oleh bangsa eropa/jepang dan demikian juga nasib bangsa indonesia asli akan berada dibawah perintah bangsa eropa/jepang. Seperti yang terjadi pada bangsa2 asli di Amerika, Selandia Baru, Australia.

Baca Juga:  Keluarnya Zaluzhny dari Jabatannya Bisa Menjadi Ancaman Bagi Zelensky

Amerika serikat didirikan oleh bangsa eropa (Inggris) pada tahun 1776, penduduk aslinya suku indian populasi saat ini 1,2%.

Selandia Baru didirikan oleh bangsa eropa (Inggirs) pada tahun 1856, penduduk aslinya suku Maori populasi saat ini 14,9%.

Australia negara yang didirikan oleh bangsa eropa (Inggris) pada tahun 1901, suku asli aborigin populasi saat ini sekitar 2,7%

Dari prosentasi populasi penduduk asli di atas, populasi penduduk asli indonesia masih mayoritas 95%, namun jika kita lemah akan ada ratusan juta bangsa lain yang berimigrasi ke Indonesia untuk mencari sumber pangan dan energi. Saat ini total populasi penduduk indonesia sekitar 250 juta, pribuminya sekitar 237 juta, jika ada migrasi besar-besaran bangsa lain sebanyak 500 juta jiwa, maka populasi penduduk asli bisa berkurang menjadi 47%. Itulah yang terjadi di negara-negara kolonialis, berkuranganya populasi penduduk asli pada jaman kolonialisme terjadi akibat pembunuhan massal, penyebaran virus mematikan, juga adanya migrasi bangsa pendatang secara besar-besaran, sehingga penduduk asli yang tadinya mayoritas menjadi minoritas.

Baca Juga:  Oknum Ketua JPKP Cilacap Ancam Wartawan, Ini Reaksi Ketum PPWI

Oleh karena itu kita Bangsa Indonesia Asli, sebagai bangsa pemenang kita wajib mempertahankan kemenangan kita, jangan biarkan kita terus di perlemah dari dalam. Saat ini pjabat kita dirusak moralnya dengan virus KKN, masyarakat di rusak moralnya dengan narkoba, pergaulan bebas, dan wabah penyakit, akhirnya pertahanan kita jadi lemah secara perlahan tapi pasti terus terjadi, banyaknya imigran gelap dari negara Cina diduga merupakan agenda dari neokolonialisme Cina untuk menambah populasinya di Indonesia, mereka digunakan sebagai agen informasi, bahkan mereka telah menguasai wilayah wilayah strategis Indonesia. ini merupakan ancaman serius bagi kedaulatan bangsa kita. Di jawa barat pernah ada sekelompok petani dari negara china yang tertangkap basah sedang menanam bibit cabe yang mengandung bakteri yang bisa merusak kesuburan tanah, apakah ini bagian dari agenda asing yang bertujuan mengurangi populasi bangsa indonesia asli?

Penulis: Bastian P Simanjuntak, Presiden GEPRINDO (Gerakan Pribumi Indonesia)

Related Posts

1 of 9