Sosok

Kisah Sarwono Kusumaatmadja Saat Ditunjuk Soeharto Jadi Sekjen Golkar

Kisah Sarwono Kusumaatmadja Saat Ditunjuk Soeharto Jadi Sekjen Golkar. (Foto: Romandhon/NUSANTARANEWS.CO)
Kisah Sarwono Kusumaatmadja Saat Ditunjuk Soeharto Jadi Sekjen Golkar. (Foto: Romandhon/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Tokoh veteran partai Golkar Sarwono Kusumaatmadja pada kesempatan bedah bukunya berjudul Memoar Sarwono Kusumaatmadja: Menapak Koridor Tengah mengungkapkan kisahnya saat ditunjuk langsung menjadi Sekretaris Jendral Partai Golkar oleh Soeharto.

Saat itu Benny Moerdani yang masih menjabat sebagai asisten intel Pangab mendapat perintah langsung dari Soeharto untuk meminta dirinya menjadi sekjend Golkar periode 1983-1988.

Alasannya Soeharto saat itu, menginginkan agar Golkar kedepan bisa menjadi kekuatan sipil. Dimana leader (kepemimpinan) dari sipil harus dilatih.

“Ternyata pak Harto punya maksud, Golkar yakni menjadi kekuatan sipil yang berjalan secara sukarela untuk transformasi dan itu diperlukan leadership,” kata Sarwono Kusumaatmadja, di Kantor DPD Golkar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2019).

Sarwono awalnya tak paham alasan dirinya ditunjuk. Tapi usut punya usut ternyata Soeharto sudah cukup lama mengamati dirinya tanpa sepengetahuannya. Dengan maksud akan dijadikan salah satu orang penting di Golkar.

“Semua orang harus diteliti. Pak Harto lakukan itu lewat Pak Benny Moerdani,” ungkapnya.

Baca Juga:  Menangkan Golkar dan Prabowo-Gibran di Jawa Timur, Sarmuji Layak Jadi Menteri

Saat itu ada tiga orang yang secara diam diam diamati oleh Soeharto. Ketiga orang tersebut antara lain Akbar Tandjung, Darmono dan dirinya.

“Jadi rupanya tanpa sepengetahuan kami Pak Benny amati 3 orang, Akbar Tandjung, Sarwono Kusumaatmadja, Darmono,” jelasnya.

Tentu hal itu membuat dirinya cukup terkejut. Sarwono mengaku tidak menyangka jika ia dipilih dan ditunjuk sebagai Sekjen Golkar pada masa itu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Sarwono, terpilihnya dia menjadi salah satu pimpinan partai Golkar karena dirinya dirasa mampu mengatasi krisis atau permasalahan yang ada di Golkar kala itu

“Kenapa dipilih? Karena kamu tahu strategis, bagus dalam manajemen krisis. kemudian Pak Harto bilang kalau saya nggak jadi presiden Golkar harus bersaing dengan partai-partai baru yang namanya belum tahu sekarang,” terangnya.

Atas hal itulah dirinya menerima dan menjalankan jabatan sebagai Sekjen partai Golkar yang berasal dari warga sipil pertama kali.

Pewarta: Romandhon

Related Posts

1 of 3,077