NUSANTARANEWS.CO – Kisah Jukir Masjid Sunda Kelapa Dipalak Polisi Nakal. Sudah sepatutnya Polisi dan Tentara mengayomi masyarakat, terlebih kaum dhuafa. Namun, ada saja ulah beberapa oknum polisi di sekitaran Masjid Sunda Kelapa, Jakarta. Ulah aparat keamanan, seperti polisi, yang justru tidak memberikan keamanan pada masyarakat, itu di luar prinsip profesinya melainkan watak dan sikap kepribadiannya.
Kepada Nusantaranews.co, Budi Aditomo berkisah. Juru parkir yang sudah ngepos di Masjid Sunda Kelapa, Menteng sejak 10 tahun yang lalu itu mengaku kesal. Lantaran dirinya sering dipalak oleh polisi nakal yang berseliweran di sekitar tempatnya sehari-hari mencari nafkah.
“Ini dapat segini (menunjukkan uang Rp54.000, nanti tiba-tiba tinggal segini (menunjukkan uang Rp4000) yang dibawa pulang,” katanya.
Menurut Budi, selama bulan Ramadhan memang pendapatanya cukup lumayan dibanding hari-hari biasa. Selama 3 jam ia bertugas dalam sehari, ia mengantongi uang Rp120.000.
“Tapi bawa pulang cuma Rp60.000, kadang ada polisi nakal, koramil yang jaga disitu suka minta rokok, bisa Rp50.000 kalau minta. Tapi ganti-ganti orang,” ujarnya sedih.
Pada hari biasa, ia bisa meraup keuntungan Rp300.000. Namun, ia harus berjaga mulai dari pukul 15.00 WIB hingga malam.
Tidak hanya polisi atau tentara yang nakal, Budi harus setor ke Pemda setiap minggunya Rp400.000. Uang tersebut ia setor kepada salah satu koordinator juru parkir yang bernama Muksin. Namun, ketika Budi ditanya uang tersebut akan disetorkan kemana, ia hanya tahu Pemda DKI saja, tanpa menyebut suku dinas mana.
“Kalau yang resmi itu Rp400.000, itu disetor seminggu sekali masing-masing juru parkir,” tukasnya.
Pantauan Nusantaranews.co sendiri di kawasan Masjid Sunda Kelapa memang ramai saat Ramadhan. Apalagi, di halaman tersebut juga digelar bazar dan pengajian rutin menunggu berbuka puasa bersama di Masjid Sunda Kelapa. (Achmad)