NUSANTARANEWS.CO – Di era teknologi, anak-anak berusia masih relatif muda kini telah dipercaya orang tua mereka untuk memiliki sedikitnya satu buah ponsel (smartphone). Sebuah peneliti mengungkapkan, 88 persen anak-anak usia 11-15 tahun sudah memegang ponsel dengan berbagai alasan.
Dilansir The Sun, Aviva mensurvei sedikitnya 1.000 orang tua mengaku telah dengan leluasa memberikan ponsel kepada anak-anak mereka. Seperlima orang tua mengaku mereka melakukan hal tersebut dengan alasan untuk menjaga agar anak-anak tetap terhibur.
Intensitas kegemaran anak-anak bermain ponsel membuat permainan-permainan tradisional kalah. Sebab, anak-anak diketahui sangat gemar bermain game di ponsel mereka seperti Monopoli dan game-game lainnya yang tersedia di dalam samrtphone.
Kini, penyedia layanan telepon selular dan jaringan sekarang menawarkan paket khusus ditujukan pada anak-anak, dengan kontrol orangtua untuk membatasi akses secara online.
Seorang dosen senior di Universitas Derby mengatakan ponsel yang digunakan anak-anak secara bebas dan cenderung tanpa batas telah menyebabkan orang tua kurang awas.
“Perangkat seperti tablet dan smartphone telah mengubah cara kita berpikir tentang di mana anak-anak belajar sehingga memungkinkan pembelajaran berlangsung di berbagai dan beragam lokasi. Ini memberikan kebebasan untuk bereksperimen, bermain atau mengambil risiko penting untuk pembelajaran yang lebih kreatif serta efek positif bagi peserta didik sendiri,” kata Susan Tarrant.
Susan mencontohkan Steve Jobs yang pada tahun 1983 silam ingin menempatkan komputer ke dalam sebuah buku portabel agar dapat memudahkan belajar. “Ini sekarang kenyataan,” imbuhnya. (Sego)
