Hukum

KH Hasyim Muzadi Sebut Filipina Pantas Dicontoh Dalam Berantas Narkoba

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH Hasyim Muzadi/Foto nusantaranews via panjimas
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH Hasyim Muzadi/Foto nusantaranews via panjimas

NUSANTARANEWS.CO – Presiden baru Filipina Rodrigo Duterte, jika sesuai dengan janji-janji kampanyenya, maka Filipina akan bersih dari pengedar narkoba. Presiden Rodrigo populer namanya dengan kebijakannya yang penuh kontoversi. Dengan tegas Rodrigo tidak akan hirah dengan urusan Hak Asasi Manusia (HAM) apabila dari rakya Filipina yang menjadi pengedar narkoba, perampok, bahkan pemalas. Mereka semua, tidak dikehendaki hidup di Filipina oleh presiden Redrigo. Bahkan dirinya menyarankan kepada mereka untuk hengkan dari Filipina, jika tidak akan dijatuhi hukuman mati.

Sebab itulah, Rodrigo mendapat julukan “The Punisher” atau Sang Penghukum yang oleh Presiden Benigno Aquino (waktu masa kampanye) disebut sebagai calon presiden Filipina yang diktator seperti halnya Adolf Hitler. Sebanyak apapun bahasa-bahasa yang diucapkan Rodrigo, sama sekali tidak membuat pendukungnya berbalik arah. Slogan ‘change is coming’ atau kedatangan perubahan yang dikampanyekan membuat mereka mantap mendukung Rodrigo.

Baca Juga:  Dana BUMN 4,6 Miliar Seharusnya bisa Sertifikasi 4.200 Wartawan

Perubahan pun pelan-pelan mulai tanpak di Filipina dengan diberlakukannya kebijakan-kebijakan yang pernah dianggap kontroversial. Contoh yang patut dipahami oleh pemerintah Indonesia dan masyarakatnya adalah ketegasan Pemerintah Filipina dan kekompakan rakyatnya dalam menumpas bandar dan pengedar narkoba.

Hal tersebut terjadi baru setelah Filipina dipimpin Rodrigo. Karenanya Indonesia perlu untuk mencontoh Filipina dalam pemberantasan narkoba, setidaknya hal ini disuarakan oleh Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH Hasyim Muzadi kepada pewarta di Jakarta, Kamis (11/8).

“Ketegasan presiden baru Filipina, Rodrigo Duterte yang memimpin pemberantasan narkoba, menghukum mati ratusan bandar dan pengedarnya serta membersihkan aparat yang terlibat bisnis narkoba perlu menjadi contoh bagi Indonesia,” katanya.

Ketegasa Rodrigo sebagai presiden Filipina yang didukung oleh kekompakan rakyat pendukungnya dalam membela keselamatan negara dari bahaya narkoba, pantas mendapat apresiasi dari KH Hasyim. Rodrigo konsisten dengan bahasanya sendiri saat kampanye bahwa dirinya tidak akan hirau dengan isu hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan oleh gerakan negara-negara lain yang mencoba menggoda Redorigo.

Baca Juga:  Komplotan Oknum Koruptor di PWI Segera Dilaporkan ke APH, Wilson Lalengke Minta Hendry dan Sayid Dicekal

Namun Filipina terus berjalan dengan kebijakan yang Rodrigo buat. Rakyat pun menghendaki perubahan, dimana Filipina sebelumnya seperti dikuasai bandar dan pengedar narkoba. Sehingga kemampuan negara itu menjadi lemah karena terjadi kerusakan moralitas, ekonomi, dan politik di Filipina. Karena, KH Hasyim yang juga Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok Jawa Barat itu juga berharap pemberantasan narkoba di Indonesia dapat menjadi gerakan nasional.

Lebih lanjut, KH Hasyim yang juga tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu menyatakan pentingnya memberikan informasi yang benar terhadap masyarakat mengenai bahaya narkoba. “Memberikan informasi kepada masyarakat terkait bahaya narkoba sangatlah perlu, dan itu baru dapat terjadi jika ada trust antara masyarakat dan penyelenggara negara. Kita wajib membuat masyarakat mendapatkan informasi yang benar terhadap segala sesuatu yang membahayakan negara,” katanya. (Sel/MRH/Red-02)

Related Posts

1 of 5