Gaya Hidup

Keunikan-Keunikan Pemutaran Film Wonder Woman

NUSANTARANEWS.CO – Film Wonder Woman tengah menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat film seluruh dunia. Sejak penayangannya di booskop 2 Juni lalu, berbagai hal unik mengantarkan popularitas film yang diadobsi dari animasi tersebut. Selain memang pemutarannya sangat ditunggu-tunggu oleh dunia.

The Day melaporkan sebuah perdebatan unik hadir dari pemutaran film ini adalah adanya kebijakan pemutaran khusus hanya untuk penonton wanita yang diterapkan oleh salah satu bioskop di Amerika Serikat. Sebut saja Alamo Drafthouse Cinema, sebagai pengusung ide tersebut.

Tidak ada laki-laki yang diizinkan masuk ke bioskop, semua penonton dan bahkan staf bioskop pada pemutaran film ini adalah perempuan. Ungkapan ‘No Guys Allowed’ di masa awal memasuki hari-hari pemutarannya disampaikan oleh pihak bioskop tersebut.

Namun, kebijakan unik tersebut menuai berbagai kritik, para aktivisa hak asasi manusia setempat telah mengecam hal tersebut secara terbuka baik melalui pernyataan di depan media maupun akun media sosial. Mereka menganggap bahwa kebijakan itu sangat diskriminatif dan mengganggu.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Mengkonfirmasi hal tersebut, pihak bioskop menegaskan bahwa hal ini bukan dilakukan untuk mendiskriminasi para laki-laki akan tetapi lebih dimaksudkan untuk merayakan pemutaran Film dengan karakter pahlawan perempuan yang sangat berarti bagi kaum perempuan sejak 1940.

Ide unik lainnya juga diikuti oleh beberapa bioskop lainnya dimana saat memasuki hari pemutaran fil Wonder Woman, mereka hanya menayangkan satu judul film tersebut saja. Tidak ada film lain yang diputar. Hal tersebut menjadi perayaan besar-besaran terhadap terlahirnya sosok pahlawan perempuan.

Kritikus pemasaran menanggapi ini sebagai strategi pemasaran yang baik dengan memanfaatkan momentum dan isu tersebut. Akan tetapi bagaimana pun hukum di seluruh dunia melarang adanya diskriminasi  dalam bentuk apapun termasuk terhadap gender atau jenis kelamin. Bioskop selayaknya memenuhi tugasnya sebagai jasa penayang film secara resmi.

Penulis: Riskiana
Editor: Romandhon

Related Posts