NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Umum (Ketum) Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi (FKMB) Abang Jamaludin menilai bahwa Jakarta dan Kebetawian merupakan satu elemen dasar yang saling melekat secara historis maupun sosial kebudayannya.
Karenanya menurut dia, rekonstruksi Kebetawian dan tantangan zaman yang kini cukup masif dengan adanya hegemoni kebudayaan sub culture menjadi refleksi bagi penguatan moral kebudayaan dalam menyambut tantangan zaman.
“Identitas etnik Kebetawian dan Pembangunan berwawasan kebudayaan adalah implementasi mendasar yang harus diterapkan secara holistik,” ungkap dia dalam keterangan tertulis, Minggu (22/10/2017).
Jamal menambahkan, Betawi menjadi pondasi dasar marwah kearifan lokal yang ada di DKI Jakarta. Di era Millenial ini, menurutnya sesungguhnya bisa menjadi peluang sekaligus tantangan bagi generasi muda Betawi untuk merefleksikan eksistensi budaya Betawi itu sendiri.
“Masyarakat Betawi harus berdikari dan proaktif membangun narasi baik untuk pembangunan berkelanjutan yang berwawasan kebudayaan. Karakter masyarakat Betawi yang berazaskan semangat kekeluargaan dalam kearifan lokalnya menjadi sumbangsih besar bagi nawacita pembangunan,” sambungnya.
Namun, dirinya beranggapan jika saat ini Betawi kurang mendapat perhatian dalam keterlibatan pembangunan oleh pemerintah. Begitupun dengan kebijakan, Jamal menilai kurang menyentuh akar rumput.
“Tentu ini menjadi hal penting bahwa Rekonstruksi pembangunan harus bersifat strategis dan membangun masyarakat Betawi pada umumnya,” ujarnya.
Pewarta/Editor: Romandhon