Ketua MPR Harapkan IARMI Jadi Pelopor Mengembalikan Nilai-Nilai Keindonesiaan

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan. Foto Dok. Humas MPR

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan. Foto Dok. Humas MPR

NUSANTARANEWS.CO – Ketua MPR RI, Zulkifi Hasan, berharap Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) menjadi pelopor untuk mengembalikan nilai-nilai keindonesiaan.

Selain itu, Zulkifli mengungkapkan, agar IARMI juga siap untuk diberdayakan dalam upaya pertahanan dan keamanan negara.

Harapan itu disampaikan Zulkifli Hasan yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional IARMI dalam pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) periode 2016-2021 sekaligus pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IARMI tahun 2016 di Gedung Nusantara IV Komplek Parlemen, Jakarta, Sabtu (3/12/2016).

Pelantikan dan pembukaan Rakernas ini dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Budi Karya, Agung Laksono, dan pengurus IARMI se-Indonesia.

Zulkifli menjelaskan, selama 18 tahun reformasi, telah dicapai banyak kemajuan seperti kebebasan berekspresi, otonomi daerah, dan lainnya. Meski demikian, ada dua catatan di balik kemajuan itu, yaitu persaudaraan kebangsaan yang mulai rapuh dan kesenjangan.

“Persaudaraan kebangsaan kita mulai rapuh. Pelajaran PMP, civic, pendidikan kewarganegaraan dihapus. BP7 dibubarkan. Karena itu perilaku-perilaku kita, yang kita saksikan, jauh dari nilai-nilai luhur ke-Indonesia-an,” ungkapnya seperti dikutip dari siaran pers, Jakarta, Sabtu (3/12/2016).

Karena itu, Zulkifli berharap, IARMI harus menjadi pelopor mengembalikan nilai -nilai luhur ke-Indonesiaan. “IARMI harus menjadi pelopor mengembalikan nilai-nilai luhur ke-Indonesia-an itu,” katanya.

Selain itu Zulkifli Hasan juga mengharapkan IARMI siap untuk dilibatkan dalam segala upaya pertahanan dan keamanan negara. “Saya berani mengatakan bahwa anggota IARMI adalah kader bangsa yang siap untuk dilibatkan dalam segala upaya pertahanan dan keamanan negara sesuai dengan bidang keilmuan dan profesi yang dimilikinya,” ujarnya.

Menurut Zulkifli, jumlah anggota IARMI yang mencapai kurang lebih dua juta orang ini pun bisa diberdayakan untuk bela negara. “Dengan latar belakang yang beragam mulai dari disiplin ilmu, suku, agama, dan ras serta ditopang dengan anggota yang berjumlah kurang lebih dua juta orang yang tersebar di seluruh pelosok negeri, menjadikan IARMI sebagai komponen pertahanan negara yang potensial untuk bela negara,” katanya. (Deni)

Exit mobile version