EkonomiLintas NusaTerbaru

Ketua HKTI: Kami Ingin Membuat Perubahan yang Radikal

NUSANTARANEWS.CO, Tulungagung – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko didampingi Dandim 0807/Tulungagung Letkol Czi H. Agung Isa Rahkman bertemu dengan para petani di dusun Gatak desa Ngrendeng Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung pada Jumat (13/10) kemarin.

Dalam Pertemua tersebut Jenderal (Purn) Moeldoko selaku Ketua Umum HKTI berjanji akan melakukan perubahan yang radikal untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Janji itu diungkapkan Moeldoko dalam kapasitas ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) saat melakukan kunjungan ke petani di desa Ngrendeng, Kecamatan Gondang, Tulungagung. Menurutnya, kehadiran HKTI bukan semata-mata hanya menyebarkan pamflet, namun juga secara langsung memberikan manfaat bagi petani.

“Kami ingin membuat perubahan yang radikal dan kehadiran HKTI di tengah petani. Itu betul-betul mempunyai makna,” ujar Moeldoko.

Perubahan yang dimaksud ialah perubahan yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani melalui program yang dilakukan oleh HKTI.

“Intinya adalah kami ingin meningkatkan kesejahteraan petani,” imbuhnya.

Program yang dijanjikan oleh HKTI salah satunya ialah pemberian bantuan benih dan pupuk. Petani diberi benih dan dipinjami pupuk yang dibayar setelah panen. Selama proses penanaman, petani akan didampingi oleh penyuluh pertanian yang ditunjuk oleh HKTI.

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

“Petani harus manut pada pendamping. Jangan ngeyel. Jika ada masalah hama, segera laporkan ke pendamping biar segera dicarikan solusi,” ucapnya lebih lanjut.

Terakhir, Moeldoko mengatakan petani tidak boleh hak-haknya dirampas dengan pembatasan untuk menjual hasil panen mereka. Sedangkan untuk persoalan harga, itu pasar yang menentukan. Petani mempunyai hak untuk menjual dengan sebebas-bebasnya.

Dirinya berjanji akan membeli panen petani dengan harga 10% lebih tinggi daripada ketentuan pemerintah melalui Bulog.

“Untuk beras hasil panen petani akan saya beli lebih tinggi 10% dari harga yang dibutuhkan oleh Bulog,” tandas Moeldoko.

Untuk diketahui, harga pokok pembelian (HPP) pemerintah sekitar Rp 3.700 per kilogram yang sudah meningkat menjadi sekitar Rp 4.070 per kilogram.

Dalam acara itu, Moeldoko juga menyempatkan sarapan bareng dengan sekitar 50 petani. Acara yang digelar di tengah sawah Dusun Gatak itu juga dihadiri oleh Dandim 0897/Tulungagung Letkol CZi Agung Isa Rakhman, Ketua HKTI Tulungagung Eko Puguh, Danramil 0807/ 14 Gondang Kapten Inf Sunaryo, Kanit Intelkam Polres Tulungagung Iptu Dadang, Babinsa Koramil 0807/ 14 Gondang Sertu Maqsudi, Polsek Gondang Aiptu Ary Budi Nugraha, Kades Ngrendeng Suwanto dan Kades Panggungrejo Yayuk.

Baca Juga:  Pengangguran Terbuka di Sumenep Merosot, Kepemimpinan Bupati Fauzi Wongsojudo Berbuah Sukses

Dalam acara itu, juga dipaparkan istilah 3M untuk meningkatkan kesejahteraan petani 3M itu ialah mudah, murah dan melimpah. Mudah artinya pertanian sekarang lebih mudah lantaran didukung oleh teknologi, Murah artinya biaya tanam dipastikan lebih murah. Dan melimpah maksudnya hasil panen petani melimpah. (ed)

Editor: Redaksi/NusantarNews

Related Posts

1 of 5