NUSANTARANEWS.CO – Sekolah Parlemen merupakan sebuah program yang tengah diwacanakan oleh Ketua DPR Ade Komaruddin untuk para anggota dewan. Program sekolah parlemen yang digagas oleh Akom tersebut adalah untuk penguatan kognisi para anggota dewan terkait fungsi dan perannya sebagai bagian dari parlemen.
Fraksi Partai Demokrat sepertinya tak begitu tertarik dengan wacana rencana Sekolah Parlemen tersebut. Alasannya, Sekolah Parlemen bukan solusi utama dalam mengatasi degradasi kerja anggota DPR.
“DPR fokus saja menjawab tantangan dan harapan rakyat dengan bekerja maksimal dan segera mewujudkan Parlemen Modernn Aspiratif dan Responsif seperti yang telah diprogramkan selama ini,” ujar Sekretaris fraksi partai Demokrat Didik Mukrianto saat diwawancarai wartawan di Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Didik mengungkapkan tugas pokok dan fungsi DPR mesti ditinjau dari berbagai aspek. Menurutnya, proses kerja di DPR terkoneksi dengan situasi politik nasional serta kebijakan pemerintah.
“Melihat anggota DPR dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya, harus dilihat secara utuh dari segala aspek penilaian, termasuk sinergi dari para mitranya dan pemerintah. Karena dalam menjalankan tupoksinya, DPR tidak bisa lepas dari pemerintah,” ungkapnya.
Lebih lanjut Didik mengatakan dirinya belum bisa melihat nilai strategisdari rencana Sekolah Parlemen.
“Maka itu, saya masih belum tahu dan paham mengenai konsep Sekolah Parlemen. Apa latar belakangnya, Apa tujuannya, Bagaimana tehnis kurikulumnya?, Mau dibawa kemana output-nya, Dan siapa target dan pengajarnya,” tutupnya. (Hatiem)
