Budaya / SeniPuisi

Ketika Rembulan dan Matahari Jatuh Cinta

puisi doa, puisi indonesia, puisi penyair indonesia, puisi nusantara, nusantaranews, nusantara news, puisi cinta, bulan dan matahari, rembulan, jatuh cinta, puisi jatuh cinta, dini ayu arumningtyas, puisi dini ayu
Rambulan dan Matahari. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

Ketika Rembulan dan Matahari Jatuh Cinta

Untuk BM
Bagaikan bintang dan bulan menerangi gelapnya sudut kota malam
Akankah mereka kan saling terus bersinar ?
Rembulan diwajahmu menyuratkan sebuah pesan, pesan akan apa yang tersembunyi dibalik silaunya cahaya;
membuat diri ini terlena
Entah sampai kapan ku harus dudur tersungkur memandangi keindahan malam
Pada hati yang tak pernah retak juga tak berhenti terus berharap

Matahari pun bertanya pada bulan
Apakah dikau merindukan cahaya kasih ku?
Untuk tetap dinamis menyoroti sinar diwajahmu yang tak pernah padam
Lantas bulan menjawab,
Aku masih membutuhkan cahaya kasihmu wahai sang pemilik sinar diatas sinar, cahaya diatas cahaya
Namun apalah dayaku ini jika kita tak ditakdirkan tuk bisa bersatu kembali merajut angan yang telah pasti
Akankah Tuhan menakdirkan tuk bersatu ataukah Tuhan hanya ingin berjumpa dengan kita dalam satu waktu

Purwokerto, 25 Juni 2018

 

Pengantin Izrail

Dalam keheningan malam
Dia sujud penuh kegelisahan
Dan kerundungan jiwa
Meneteskan setiap titik darah
Bergejolak dalam amarah
Guratan pacar maroon di arus venanya bak penari Barerina India
Yang siap dipinang oleh siapapun yang melihatnya
Membuat setiap kornea bertanya-tanya
Apakah dia sedang dalam masa khitbah ?
Ya, memang. Dia sedang dikhitbah oleh malaikat bernama Izrail.
Yang kini selalu menari-nari mengikuti setiap langkahnya.
Pengantin itu kini hanya tinggal menunggu dan bertanya
Kapan masa khidmat itu kan datang ke persinggahan
Kepada ia sang pemilik jiwa dan roh yang mengudara.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Purwokerto, 13 Oktober 2018

 

Lost in Soul

Raga ini telah membawamu pada suatu tempat sunyi
Bagai ruh yang mencari jasadnya.
Melayang di udara.
Berterbangan di langit
Bagai debu
Dalam dekapan angin
Yang mengatakan “aku ingin pulang”

Purwokerto, 05 Oktober 2018

 

Nightmare

Suatu malam bulan purnama merah
Lasernya menyibakkan mata
Lensa nya yang cekung
Matanya yang tajam
Bak makhluk mitologi bernama venom
Yang ingin menerkam mangsanya
Gigi taringnya serta lidahnya yang mengulur panjang
Eluk perut erat sebagian tubuhnya yang mungil
Menjerit ia merasakan kegetiran dalam jiwanya
Namun tak seorang pun yang dapat mendengar tangisan dan jeritannya
Ia hanya mampu meronta.
Berteriak dalam kebisuan hati.

Purwokerto, 13 November 2018

 

Bon Appetite

Saat jamuan malam telah tiba
Usai konferensi meja bundar
Telah dirundingkan
Menemukan titik akhir dari
Inti perbincangan kita

Seorang pramusaji masuk ke dalam atmosfer ruangan
Membuat kelopak iris penjajak pun bersinar
Ihwal kau kelaparan

Di bawah bintang purnama
Kau teguk setetes demi setetes darah penghianatan
Dan kau gigit daging
Berwarna coklat
Meleleh di mulutmu seperti muffin*
Yang manis bak cheery pie*
Dirimu semakin liar kala kau menyantap dan
menjamah setiap inchi lekukan pie itu

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Semua itu kau bisa miliki dan nikmati
Hanya dalam waktu 8 jam
Yang kau bayar dengan
Sebuah perjanjian
Hitam di atas putih.

Purwokerto, 10 Februari 2018

 

Tanpa Nama

Di dunia ini kita banyak bertemu dengan manusia
Terkadang kita dipersatukan kemudian dipisahkan
Tiap-tiap jiwa ada pemiliknya
Qorinkah atau qadhamkah yang menguasai ruh tersebut

Percayalah,
Allah tidak tidur.
Allah meridhoi orang yang
Menuju jalan-Nya.
Allah menunjukkan jalan
Bagi orang yang mau berjalan dijalanNya.

Purwokerto, 3 Juli 2018

 

Puisi yang Cacat

Malam ini aku akan begadang
Bukan untukmu juga bukan untuk
Menunggu kabar darimu
Melainkan hanya ingin kembali
Mencari sebagian jiwaku
Yang pergi ditelan gelap
Membawa angin kenangan dan kemudian tertinggal
Dalam kesunyian.

Purwokerto, 15 Desember 2018

 

Baca juga: Supermoon dan Eccedentesiast – Puisi Dini Ayu A

 

*Muffin adalah sejenis makanan tradisional berbentuk gulungan, bundar dan tipis. Bahan dasarnya terbuat dari adonan roti yang diberi ragi dan biasa dinikmati saat musim dingin

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

**Cherry Pie adalah Makanan yang terdiri dari kulit kue kering dan isi yang beraneka ragam berupa buah, daging, ikan, sayur, keju, coklat, kacang.

 

 

Dini Ayu Arumningtyas, lahir di ibukota Jakarta pada tanggal 13 Mei 1998. Beralamat di Perumahan Dasana Indah Blok UE 15 No. 8 Rt 06/027, Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, Banten. Saat ini, ia masih tercatat sebagai mahasiswi di IAIN Purwokerto dengan menempuh pendidikan S1-nya Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah. Selain itu, dia pernah menjadi santri di Pondok Pesantren El-Fira dan Manbaulhusna. Saat ini, dia masih bergiat di Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) IAIN Purwokerto, dan aktif mengikuti kegiatan internal dan eksternal kampus meliputi English and Arabic Student Association (EASA), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), serta mengikuti komunitas lainnya yang bergerak dibidang sosial lingkungan masyarakat seperti Urup Project dan Earth Hour Purwokerto. Domisili saat ini di Jalan Sokajaya No.42 Rt 03/12 Kelurahan Sokanegara, Purwokerto Timur. Email: [email protected].

 

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,188