Politik

Ketika MPR Mendengungkan Soal Jati Diri Bangsa

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI EE Mangindaan mengingatkan lagi tentang jati diri bangsa Indonesia.

“Untuk menjadi bangsa yang lebih maju, kita harus berpegang pada jati diri kita. Bangsa yang besar tapi berpijak pada jati dirinya, itu yang terbaik,” kata Mangindaan saat menjadi salah seorang pembicara Talkshow bertema ‘Satu Impian, Satu Tujuan, Indonesia Bergerak’ yang diadakan di gedung utama Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Paulus, Menteng, Jakarta.

Mangindaan menyebut bahwa jati diri yang pertama adalah idelogi Pancasila. “Pegang itu, dan jangan pakai ideologi lain,” kata dia.

Kedua, lanjutnya, Indonesia memiliki landasan konstitusi, yaitu UUD NKRI Tahun 1945. Ini menjadi pedoman dalam membangun bangsa kita.

“Ketiga, ingat kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan itu sudah final. Dari Sabang hingga Merauke sudah bersatu,” sambungnya.

Keempat adalah Bhinneka Tunggal Ika. Bangsa yang besar kalau dia menghormati kemajemukan, kata Mangindaan, tidak boleh ada sekat-sekat di antara kita. Satu untuk semua, semua untuk satu. “Saya kira itu yang paling penting untuk kita dalam membangun bangsa ini. Marilah kita pelihara jati diri ini maka kita akan maju,” katanya.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Resmikan Pemanfaatan Sumur Bor

Mangindaan mengungkapkan, untuk membangun bangsa ini tidaklah mudah. Ada banyak godaan dan tantangan yang kita hadapi, baik internal maupun eksternal atau global.

“Salah satu tantangan internal yang kita hadapi adalah nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya belum dijadikan etik moral dalam berbangsa dan bernegara, sehingga banyak sekali terjadi pelanggaran hukum,” katanya.

Mangindaan juga mengingatkan bahwa akhir-akhir ini Indonesia menghadapi tantangan menyebarnya berita-berita hoax alias bohong. “Hendaknya kita jangan sampai terpecah belah-belah gara-gara hoax ini,” katanya. (dtc)

Editor: Sulaiman

Related Posts

1 of 73