Ekonomi

Ketersediaan Listrik Syarat RI Bisa Jadi Negara Maju

NUSANTARANEWS.CO – Ketersediaan Listrik Syarat RI Bisa Jadi Negara Maju. Agar bisa disebut sebagai negara maju, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 10 tahun mendatang rata-rata harus mencapai 8,5 persen.

Kondisi itulah yang terjadi di China saat ini. Di satu sisi, Pemerintah Indonesia juga tengah menargetkan Indonesia dapat segera keluar dari middle income trap untuk menjadi negara maju. Guna menuju hal tersebut tentunya tidaklah mudah. Ada beberapa syarat yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh pemerintah saat ini dan ke depan terutama dalam ketersediaan listrik merupakan syarat mutlak pemerintah Indonesia.

Demikian diungkapkan pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Berly Martawardaya dalam diskusi publik bertema ‘Mengapa 35.000 MW Lambat?’, di Gado-Gado Boplo, Jakarta Pusat, Sabtu, (14/5/2016).

Kata Berly, ketersediaan listrik sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, bila ketersediaan akan pasokan listrik di setiap derah melimpah, secara otomatis pertumbuhan ekonomi di daerah juga bisa tergerak naik. Misal, tersedianya sektor industri di daerah. Jika di suatu daerah ada sebuah industri, bukan tidak mungkin akan menyerap tenaga kerja.

Baca Juga:  Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi UMKM, Pemkab Sumenep Gelar Bazar Takjil Ramadan 2024

“Hasilnya akan ada pergerakan ekonomi di daerah tersebut dan secara directly (langsung) akan berimplikasi juga terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional,” tutur Berly.

Namun sebaliknya tambah Berly, jika di suatu daerah tidak tersedia pasokan listrik, sektor industri pun sulit berkembang. Hasilnya, investor yang sudah diundang masuk malah membatalkan minatnya dan enggan masuk untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

“Jadi, kebutuhan listrik adalah syarat mutlak untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” sambung Berly.

Untuk mengembangkan sektor industri di tanah air tentu perlu adanya sumber daya manusia yang berkompeten. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkompeten, tentu juga harus ditopang dengan sektor pendidikan yang berkualitas.

“Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas tentu kembali lagi ke listrik. Karena untuk belajar itu kan memerlukan listrik. Anak bisa belajar dan mendapatkan informasi harus ada juga listriknya. Jadi bakal percuma saja jika konsep pendidikan sudah berkualitas, namun tidak ada ketersediaan listrik di suatu daerah,” katanya.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RKPD Kabupaten Nunukan 2025

Untuk itu, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk segera menuntaskan sektor listrik ini. Jangan sampai karena sektor listrik terjadi konflik antar wilayah terkait. (Restu F)

Related Posts