EkonomiHankam

Kesenjangan Ekonomi dengan Negara Tetangga Menjadi Permasalahan Perbatasan

NUSANTARANEWS.CO – Dalam kapasitasnya sebagai Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) saat Rapim Kemhan, 12 Januari 2018 kemarin Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa kesenjangan ekonomi masyarakat dengan negara tetangga masih menjadi salah satu permasalahan serius di perbatasan.

Menurut Menteri Dalam Negeri ini pengelolaan perbatasan Negara mengandung dua dimensi. Dua dimensi yang dimaksud kata dia, pertama pengelolaan batas wilayah negara dan pembangunan kawasan perbatasan. Pemerintahan sendiri memang fokus mempercepat pembangunan di perbatasan.

“Penataan ruang perbatasan harus mengintegrasikan tiga pendekatan, yaitu pertahanan dan keamanan, ekonomi, dan lingkungan,” kata Tjahjo Kumolo.

Tentu saja, dalam proses pembangunan, selalu muncul masalah atau kendala. Masalah di kawasan perbatasan yang berhasil di identifikasi, antara lain segmen batas negara wilayah darat, laut dan udara, terisolir dan tertinggalnya wilayah tapal batas karena terbatasnya infrastruktur. Kondisi sosial ekonomi masih rendah.

“Ada kesenjangan sosial ekonomi masyarakat dengan negara tetangga,” ujar Tjahjo.

Pengelolaan perbatasan itu sendiri lanjutan Tjahjo dibagi menjadi beberapa bagian. Pertama, yang terkait dengan batas wilayah Negara. Permasalahan yang harus diselesaikan menyangkut ini adalah penyelesaian batas darat, laut, udara dan pemanfaatannya. Kedua, yang terkait dengan lintas batas Negara.

Baca Juga:  Loloskan Ekspor Kepiting Berkarapas Kecil, Pengusaha dan Balai Karantina Ikan Diduga Kongkalikong

“Misalnya pembangunan pos lintas batas terpadu dan antisipasi criminal border,” kata dia.

Ketiga pembangunan kawasan perbatasan. Kedaulatan pangan, energi, pembangunan infrastruktur, konektivitas dan kedaulatan wilayah, adalah aspek-aspek yang terkait dengan pembangunan kawasan perbatasan.

Pewarta: Gendon W
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 22